MAULANA, IQBAL AHMAD (2024) PEMETAAN BANJIR ROB MENGGUNAKAN CHANGE DETECTION AND THRESHOLDING (CDAT) DAN DAMPAKNYA PADA PENGGUNAAN LAHAN DI PESISIR PEKALONGAN TAHUN 2021-2023. Undergraduate thesis, UNIVERSITAS DIPONEGORO.

	Text Cover.pdf Download (22kB)
	Text Abstrak.pdf Download (11kB)

Abstract

Pesisir Pekalongan merupakan wilayah di Jawa Tengah yang terletak di pesisir Kota dan Kabupaten Pekalongan. Pesisir Pekalongan mengalami penurunan muka tanah dan ditambah adanya perubahan iklim membuat Pesisir Pekalongan sering
mengalami banjir terutama banjir rob yang bisa menggenangi beberapa wilayah. Adanya banjir rob tersebut tentunya akan mempengaruhi penggunaan lahan wilayah tersebut. Untuk mengantisipasi dan mitigasi mengenai banjir rob ini maka
diperlukan pemetaan genangan banjir rob yang terjadi. Identifikasi genangan banjir menggunakan data citra satelit Sentinel 1-A dengan metode Change Detection and
Thresholding (CDAT) dengan melihat perubahan sebelum dan saat terjadinya banjir. Hasil dari penelitian ini dapat diketahui Pesisir Pekalongan mengalami banjir rob seluas 548,323 Ha pada tahun 2021, 138,247 Ha pada tahun 2022, dan 356,650 Ha pada tahun 2023 yang dapat menggenangi beberapa daerah secara konsisten mengalami banjir rob setiap tahun dengan luas 11,881 Ha dan terdapat beberapa daerah yang hanya terkena banjir rob di salah satu tahun atau salah dua tahunnya. Penggunaan lahan pada Pesisir Pekalongan dengan total luas 6.970,436 Ha dan memiliki 15 kelas penggunaan lahan dengan luas masing-masing pada setiap kelasnya. Kelas penggunaan lahan tersebut terdiri atas industri, kebun, kesehatan, lahan kosong, pemerintahan, pendidikan, perdagangan dan jasa,
permukiman, permukiman kosong, rawa, sawah, sungai, tambak, transportasi, dan vegetasi. Banjir rob yang terjadi di Pesisir Pekalongan tidak memberikan dampak yang signifikan pada tahun 2021 terhadap perubahan penggunaan lahan. Hal
tersebut ditandai dengan adanya perubahan penggunaan lahan yang cukup kecil akibat banjir rob tahun 2021 yaitu sebesar 11,579 Ha pada tujuh kelas penggunaan lahan. Banjir rob pada tahun 2022 juga tidak memberikan dampak yang signifikan
terhadap perubahan penggunaan lahan karena hanya menyebabkan perubahan penggunaan lahan sebesar 13,276 Ha pada enam kelas penggunaan lahan. Sementara itu, banjir rob yang terjadi pada tahun 2023 justru tidak memberikan
dampak apapun terhadap penggunaan lahan karena penggunaan lahan pada tahun 2023 dan tahun 2024 tidak ada yang mengalami perubahan luas setiap kelasnya.

Actions (login required)

View Item