Search for collections on Undip Repository

PEMETAAN PEMASANGAN PIPA BAWAH LAUT DENGAN PENDEKATAN KOMBINASI METODE AKUSTIK DAN MAGNETIK UNTUK KESELAMATAN PELAYARAN (STUDI KASUS : PIPA PERTAMINA TANJUNG EMAS)

MARBUN, MICHAEL ALVINDO (2024) PEMETAAN PEMASANGAN PIPA BAWAH LAUT DENGAN PENDEKATAN KOMBINASI METODE AKUSTIK DAN MAGNETIK UNTUK KESELAMATAN PELAYARAN (STUDI KASUS : PIPA PERTAMINA TANJUNG EMAS). Undergraduate thesis, UNIVERSITAS DIPONEGORO.

[img] Text
Cover.pdf

Download (14kB)
[img] Text
Abstrak.pdf

Download (14kB)

Abstract

Kehadiran energi sebagai kebutuhan global, terutama minyak dan (migas), telah menandai pertumbuhan industri migas. Di Indonesia, permintmigas terus meningkat, khususnya di perairan, mencapai 36 juta barrel equivalent (BOE) setiap tahun. Sarana transportasi penting untukmendistribusikan migas, dan pipa bawah laut telah menjadi opsi yang aman terpercaya. Inspeksi berkala diperlukan untuk memastikan keamanan pipa balaut, yang dipandu oleh regulasi keselamatan. Penelitian ini mengeksplorametode survei hidrografi, terutama penggunaan metode akustik (multibeaechosounder) dan metode magnetik (marine magnetometer) untuk inspeksi bawah laut. Kombinasi keduanya diharapkan dapat memberikan informasi ylebih komprehensif, dimana pendekatan filter sinyal analitik, anomali kemagnyang disebabkan oleh pipa dapat dideteksi untuk mengestimasi kedalaman intensitas magnetiknya. Penelitian ini fokus pada pengestimasian kedalaman bawah laut terpendam. Data anomali magnetik yang diperoleh akan digunauntuk manajemen target dan ditindaklanjuti dengan digitasi. Hasil estimasikedalaman ini akan di-overlay dengan data batimetri dari multibeam echosoundeuntuk analisis keamanan pelayaran sesuai dengan regulasi. Berdasarkan hapengolahan, didapatkan kedalaman rata-rata estimasi pipa terpendam sedalam meter dengan kedalaman terpendam paling dalam sedalam 5,8 meter, hamenunjukkan bahwa pemasangan pipa bawah laut sudah mengikuti proseinstalasi sesuai dengan Keputusan Menteri Pertambangan dan Energi Nomor300.K/38/M.PE/1997 tentang aturan dalam penggelaran pipa bawah laut dengakedalaman kurang dari 13 meter harus dikubur minimal 2 meter dari seabed.

Item Type: Thesis (Undergraduate)
Uncontrolled Keywords: anomali magnetik, batimetri, filter sinyal analitik, pipa bawah laut
Subjects: Engineering
Divisions: Faculty of Engineering > Department of Geodetic Engineering
Depositing User: Geodesi undip
Date Deposited: 25 Jun 2024 06:45
Last Modified: 25 Jun 2024 06:45
URI: https://eprints2.undip.ac.id/id/eprint/23994

Actions (login required)

View Item View Item