Hernawan, Arkhan Meidy and Istiadi, Hermawan and Muniroh, Muflihatul and Halleyantoro, Ryan (2024) PENGARUH PEMBERIAN EKSTRAK REBUNG BAMBU APUS (Gigantochloa apus) TERHADAP REDUKSI PANJANG LUKA INFEKSI MYIASIS PADA KULIT TIKUS WISTAR (Rattus norvegicus). Undergraduate thesis, Universitas Diponegoro.

Text (ABSTRAK-KTI) ARKHAN MEIDY HERNAWAN-22010121140226-KTI-ABSTRAK.pdf Download (80kB)

Abstract

Latar Belakang : Myiasis merupakan penyakit parasitik yang disebabkan oleh larva lalat yang dapat menyerang manusia. Tatalaksana sekarang ini dengan menghilangkan larva lalat Chrysomya bezziana, pemberian antibiotik dan antiparasit dosis tunggal 200 μg/kg Ivermectin. Penggunaan ivermectin dalam jangka panjang mengakibatkan efek samping, maka diperlukan alternatif penyembuhan biolarvasida yang aman dan efektif, yaitu ekstrak rebung bambu apus dalam sediaan spray gel.

Tujuan : Mengetahui pengaruh pemberian ekstrak rebung bambu apus (Gigantochloa apus) dalam sediaan spray gel terhadap reduksi panjang luka infeksi myiasis kulit tikus wistar.

Metode : Penelitian ini merupakan penelitian true experimental dengan desain post test only-control group design pada hewan coba tikus wistar jantan. Perlakuan yang diberikan yaitu ekstrak rebung bambu apus konsentrasi 1%, 3% dan 5%, diberikan obat standart ivermectin dan tanpa perlakuan. Luarannya yaitu panjang luka pada hari ke-1,3,7,11,dan 14.

Hasil : Ekstrak rebung bambu apus mengandung senyawa alkaloid, flavonoid, tannin dan saponin. Berdasarkan analisis deskriptif dan hasil uji beda, rerata panjang luka pada tikus wistar terdapat perbedaan bermakna (p<0,05) antara KN terhadap KP, P1, P2, dan P3 pada hari ke-7,11, dan 14.

Kesimpulan : Terdapat pengaruh pemberian ekstrak rebung bambu apus dalam sediaan spray gel terhadap reduksi panjang luka infeksi myiasis pada kulit tikus wistar, secara keseluruhan pemberian dengan konsentrasi 3% memiliki kinerja paling efektif.

Kata kunci : Myiasis, Ekstrak Rebung Bambu Apus, Panjang Luka

Actions (login required)

View Item