Search for collections on Undip Repository

ISLAMIC TRANSNATIONAL ACTOR’S MOVEMENTS IN HUMANITARIAN ISSUE: FAITH-BASED DIPLOMACY MUHAMMADIYAH DALAM MENYIKAPI KASUS PERSEKUSI MUSLIM UIGHUR 2018-2020

Roy, Estalia Rona Ratu (2024) ISLAMIC TRANSNATIONAL ACTOR’S MOVEMENTS IN HUMANITARIAN ISSUE: FAITH-BASED DIPLOMACY MUHAMMADIYAH DALAM MENYIKAPI KASUS PERSEKUSI MUSLIM UIGHUR 2018-2020. Undergraduate thesis, FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK UNIVERSITAS DIPONEGORO.

[img] Text
Cover.pdf - Submitted Version
Restricted to Repository staff only

Download (1MB)
[img] Text
BAB I.pdf - Submitted Version

Download (411kB)
[img] Text
BAB II.pdf - Submitted Version

Download (427kB)
[img] Text
BAB III.pdf - Submitted Version
Restricted to Repository staff only

Download (1MB)
[img] Text
BAB IV.pdf - Submitted Version

Download (225kB)
[img] Text
Daftar Pustaka.pdf - Submitted Version

Download (306kB)
[img] Text
Lampiran.pdf - Submitted Version
Restricted to Repository staff only

Download (439kB)

Abstract

Pemerintah China terbukti melakukan kejahatan persekusi melalui beberapa
kebijakan represif kepada etnis Uighur yang bertentangan dengan UDHR, SDGs
2030, dan ICC. Mulai dari kekerasan terhadap jurnalis Uighur, kekerasan seksual
dan sterilisasi paksa untuk perempuan Uighur, pendirian kamp re-edukasi Uighur,
pemindahan paksa pekerja perempuan muda Uighur, program Xinjiang Class,
hingga kebijakan migrasi etnis Han. Isu ini menjadi perhatian internasional, tidak
terkecuali bagi Faith-Based Organizations. Muhammadiyah merupakan salah satu
FBO yang memiliki track record cukup baik dalam penegakan HAM di kawasan
Timur Tengah dan Asia Tenggara. Namun, Muhammadiyah belum dapat
melaksanakan agenda Faith-Based Diplomacy secara komprehensif ketika
menyikapi kasus Uighur. FBO tersebut hanya mampu melaksanakan agenda
Offering A New Vision yang berorientasi pada penghapusan kebijakan represif,
pembaharuan cara pandang terhadap muslim dengan isu separatisme, dan
kolaborasi stakeholder yang lebih luas. Maka dari itu penelitian ini bertujuan
menjelaskan penyebab tidak maksimalnya diplomasi Muhammadiyah selama 2018
sampai 2020. Untuk menunjang keberhasilan penelitian, penulis menggunakan
metode kualitatif bertipe eksplanatif. Penulis mengumpulkan data primer
menggunakan teknik in-depth interview dan data sekunder melalui library
research. Data-data tersebut kemudian dianalisis menggunakan konsep Political
Will dari Brinkerhoff (2007), serta Faith-Based Diplomacy dari Johnston (2003).
Temuan penelitian ini adalah ketidakmaksimalan Faith-Based Diplomacy
Muhammadiyah dalam menyikapi kasus persekusi muslim Uighur selama 2018-
2020 disebabkan oleh Political Will pemerintah China yang kurang kuat dalam
menentukan prioritas, mobilisasi dukungan publik, keberlanjutan usaha, dan
adaptasi. Oleh sebab itu, Muhammadiyah tidak memiliki akses lebih lanjut untuk
melaksanakan proses Building Bridges, Mediation, dan Healing the Wounds of
History.
Kata-kata Kunci: Faith-Based Diplomacy, Political Will, Uighur, HAM

Item Type: Thesis (Undergraduate)
Subjects: Social Science and Political Science
Divisions: Faculty of Social and Political Sciences > Department of International Relations
Depositing User: diana nirwani
Date Deposited: 21 Jun 2024 04:30
Last Modified: 21 Jun 2024 04:30
URI: https://eprints2.undip.ac.id/id/eprint/23774

Actions (login required)

View Item View Item