Utami, Nofiyanti Rezky (2024) ANALISIS RESEPSI PENGALAMAN PENGGUNA NONPREMIUM MENDENGARKAN IKLAN DENGAN FEAR APPEALS SPOTIFY. Undergraduate thesis, FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK UNIVERSITAS DIPONEGORO.

	Text COVER .pdf - Submitted Version Restricted to Repository staff only Download (327kB)
	Text BAB I .pdf - Submitted Version Download (746kB)
	Text BAB II .pdf - Submitted Version Download (155kB)
	Text BAB III.pdf - Submitted Version Restricted to Repository staff only Download (159kB)
	Text BAB IV.pdf - Submitted Version Restricted to Repository staff only Download (385kB)
	Text BAB V .pdf - Submitted Version Download (33kB)
	Text DAFTAR PUSTAKA .pdf - Submitted Version Download (166kB)
	Text LAMPIRAN.pdf - Submitted Version Restricted to Repository staff only Download (597kB)

Abstract

Masyarakat Indonesia dikenal dengan tingginya minat untuk mengkonsumsi
konten horor melalui berbagai media. Tingkat ketertarikan masyarakat Indonesia
mengenai konten horor mencapai 50% pada survey Jakpat (2023). Hal ini
dimanfaatkan oleh Spotify untuk melakukan strategi komunikasi. Salah satunya
strateginya adalah menggunakan iklan dengan fear appeal dengan pendekatan yang
berbeda dari sebelumnya di tahun 2018 yang menggunakan pendekatan audio visual.
Namun iklan tersebut tidak selalu berdampak pada pembelian dan memunculkan
perbincangan komentar negatif di sosial media. Penelitian ini ingin mengetahui
bagaimana resepsi pengguna non-premium terbentuk mengenai iklan podcast horor di
Spotify.
Dengan menggunakan Teori Resepsi dari Stuart Hall, penelitian ini adalah
penelitian deskriptif kualitatif dengan menggunakan metode analisis resepsi. Penelitian
ini dilakukan dengan wawancara mendalam dengan lima informan yang menggunakan
Spotify dan pernah mendengarkan iklan podcast horor dalam kurun waktu tiga bulan
terakhir. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui faktor-faktor dari sosial, individu,
dan situasional seseorang ketika mendengarkan iklan dengan fear appeal. Temuan
dalam penelitian ini menunjukkan variasi respon dari pengguna yang disebabkan oleh
faktor-faktor tersebut secara berbeda. Hal ini dibandingkan dengan preferred reading
pada iklan podcast dan menentukan posisi resepsi pengguna. Pada penelitian ini
ditemukan bahwa seseorang dapat memunculkan resepsi terhadap iklan dengan fear
appeal di Spotify dengan respon yang berbeda-beda. Hasil penelitian ini menunjukkan
bahwa seseorang mampu mendeskripsikan berbagai respon yang disebabkan oleh
faktor sosial, individu, dan situasional. Temuan penelitian ini membuktikan kurangnya
efektivitas Spotify dalam menggunakan fear appeal pada iklan. Secara menyeluruh,
penelitian ini memberikan rekomendasi bagi Spotify untuk mampu mempersonalisasi
iklan sesuai dengan preferensi pengguna.
Kata kunci: Fear appeal advertising, Iklan Spotify, Analisis Resepsi Iklan, Respon
Konsumen

Actions (login required)

View Item