Search for collections on Undip Repository

Amenore Primer dan Uterovaginal Agenesis: Kajian Prevalensi, Aspek Klinis dan Penerimaan Diri Wanita dengan Sindrom Mayer-Rokitansky-Küster-Hauser

Puspasari, Asti Aulia and Juniarto, Achmad Zulfa and Hidayat, Syarief Thaufik (2024) Amenore Primer dan Uterovaginal Agenesis: Kajian Prevalensi, Aspek Klinis dan Penerimaan Diri Wanita dengan Sindrom Mayer-Rokitansky-Küster-Hauser. Masters thesis, Universitas Diponegoro.

[img] Text (Asti Aulia Puspasari _ 22010120420042 _ Abstrak)
ASTI AULIA PUSPASARI - 22010120420042 - TESIS - ABSTRAK.pdf - Other

Download (33kB)

Abstract

Latar Belakang : Amenore primer adalah maalah yang sering terjadi pada remaja perempuan dan ginekologi. Diagnosa paling umum untuk amenore primer yaitu sindrom MRKH. Dampak yang dialami dari kelainan MRKH akan menyebabkan gangguan psikologi yang mempengaruhi pola pikir dan perilaku sebelum individu tersebut bisa menerima keadaan diri.
Tujuan : Mengetahui prevalensi, data klinis dan penerimaan diri wanita dengan sindrom MRKH di Cebior Semarang periode Januari 2004 - Desember 2021.
Metode : penelitian deskriptif observasional dengan metode kuantitatif, menggunakan data rekam medis tahun 2004 hingga 2021 di Cebior Semarang dan dilakukan wawancara dengan instrumen kuesioner dari TAAQOL sesuai kriteria inklusi.
Hasil : Dari 218 pasien dengan amenore primer dan agenesis uterovaginal, terdapat 100 (45,87%) pasien dari usia 12 hingga 43 tahun. Kelainan ini termasuk kasus yang jarang terjadi, tercatat ada 0,086% atau 100 dari 1152 dari pasien DSD yang tercatat. Sindrom ini dikategorikan menjadi MRKH Tipe I (98%) dan MRKH Tipe II (2% (ginjal dan anorektal)). Aspek klinis pasien, ada yang tidak memiliki labia minora, introitus vagina dan uterus. Profil hormon dilakukan pada 25 dari 100 pasien sebagai data pendukung, hasilnya menunjukkan kadar FSH (rendah 32%, normal 64% dan tinggi 4%) dan kadar LH (rendah 44%, normal 36%, tinggi 20%). Suspek MRKH masih mengalami masalah dalam kualitas hidup terutama pada masalah seksualitas. Korelasi menandakan bahwa pasien dengan kognitif yang tinggi memiliki pengaruh yang baik pula terhadap aktivitas keseharian. Tetapi pasien dengan aktivitas seksual yang tinggi memiliki pengaruh yang tidak baik terhadap emosi positif.
Kesimpulan : Skrining genetik dan praktisi kesehatan masih diperlukan untuk standar emas dan peningkatan kualitas hidup wanita yang diduga sindrom MRKH.

Keyword : Aspek genetika di Indonesia, Sindrom MRKH, Efek Psikologi dan penerimaan diri

Item Type: Thesis (Masters)
Uncontrolled Keywords: Aspek genetika di Indonesia, Sindrom MRKH, Efek Psikologi dan penerimaan diri
Subjects: Medicine
Divisions: Faculty of Medicine > Master Program in Biomedical Science
Depositing User: Upload Mandiri FK
Date Deposited: 19 Jun 2024 07:16
Last Modified: 19 Jun 2024 07:16
URI: https://eprints2.undip.ac.id/id/eprint/23663

Actions (login required)

View Item View Item