Search for collections on Undip Repository

HUBUNGAN GEJALA GANGGUAN NEUROTOKSIK DENGAN PAPARAN PESTISIDA PADA PETANI BAWANG MERAH DI KELURAHAN SUKAMAJU KECAMATAN CIMAUNG KABUPATEN BANDUNG

ARIENTINA, ARIENTINA (2024) HUBUNGAN GEJALA GANGGUAN NEUROTOKSIK DENGAN PAPARAN PESTISIDA PADA PETANI BAWANG MERAH DI KELURAHAN SUKAMAJU KECAMATAN CIMAUNG KABUPATEN BANDUNG. Undergraduate thesis, Universitas Diponegoro.

[img] Text
REPO ARIENTINA.pdf - Published Version

Download (434kB)

Abstract

Pertaniaan bawang merah membutuhkan waktu 60-70 hari sehingga dalam setahun petani dapat memanen bawang merah sebanyak 3-4 kali tetapi tanaman ini rentan terkena hama dan penyakit. Studi pendahuluan menggunakan kuesioner Q18 versi Jerman ditemukan sebanyak 6 dari 10 petani bawang merah mengalami gejala gangguan neurotoksik akibat penggunaan pestisida secara berlebihan. Tujuan dari penelitian ini untuk mengetahui hubungan gejala gangguan neurotoksik dengan paparan pestisida pada petani bawang merah di Kelurahan Sukamaju Kecamatan Cimaung Kabupaten Bandung. Penelitian ini menggunakan observasional analitik dengan pendekatan cross sectional. Sampel penelitian ini sebanyak 87 petani bawang merah menggunakan simple random sampling. Analisis data menggunakan uji Chi-square. Hasil analisis unvariat menunjukan bahwa sebanyak 55 (63,2%) responden mengalami gejala gangguan neurotoksik, frekuensi responden berdasarkan masa kerja >10 tahun 73 (80,5%) responden, bekerja lebih dari 5 jam sehari 74 (85,1%) responden, menggunakan pestisida organofofat/karbamat 66 (75,9%) responden, dosis tidak sesuai 84 (96,6%) responden, penyemprotan >2 kali seminggu 66 (75,9%), penyemprotan diwaktu yang berisiko (08.00-12.00) 81 (93,1%) responden, dan tidak memakai APD secara lengkap 37 (42,5%). Analisis bivariat menunjukkan bahwa ada hubungan pada variabel masa kerja (p-value = 0,001), jenis pestisida (p-value = 0,000), dosis pestisida (p-value = 0,014), dan waktu penyemprotan (p-value = 0,014). Tidak ada hubungan pada variabel lama kerja (p-value = 0,626), frekuensi penyemprotan (p-value = 0,37), dan penggunaan APD (p-value = 0,86). Kesimpulan penelitian ini adalah riwayat paparan pestisida seperti masa kerja, jenis pestisida, dosis pestisida, dan waktu penyemprotan merupakan faktor risiko terjadinya gejala gangguan neurotoksik.

Kata Kunci : pestisida, gejala gangguan neurotoksik, petani bawang merah

Item Type: Thesis (Undergraduate)
Subjects: Public Health
Divisions: Faculty of Public Health > Department of Public Health
Depositing User: endah nurkhayati
Date Deposited: 14 Jun 2024 08:25
Last Modified: 14 Jun 2024 08:25
URI: https://eprints2.undip.ac.id/id/eprint/23622

Actions (login required)

View Item View Item