Search for collections on Undip Repository

FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN PRAKTIK HUBUNGAN SEKSUAL PRANIKAH REMAJA DI INDONESIA (KAJIAN DATA SDKI 2007, 2012, DAN 2017)

ROSYIDA, LINTANG MELA (2024) FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN PRAKTIK HUBUNGAN SEKSUAL PRANIKAH REMAJA DI INDONESIA (KAJIAN DATA SDKI 2007, 2012, DAN 2017). Undergraduate thesis, Universitas Diponegoro.

[img] Text
REPO LINTANG.pdf - Published Version

Download (433kB)

Abstract

Remaja dapat terlibat pada perilaku seksual sebelum berlangsungnya pernikahan secara resmi. Salah satu faktor yang mendorong hal tersebut yaitu terjadinya perkembangan signifikan secara seksual maupun hormonal. Survei tahun 2014 menunjukkan remaja yang pernah melakukan praktik seksual pranikah sebanyak 4,5%, kemudian meningkat menjadi 5% pada 2015. Praktik hubungan seksual pranikah meningkatkan risiko kematian ibu, kehamilan tidak diinginkan, serta penularan infeksi menular seksual. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis faktor-faktor yang berhubungan dengan praktik hubungan seksual pranikah remaja. Metode penelitian dengan studi longitudinal pada data sekunder SDKI-KRR 2007, 2012, dan 2017 yang dikumpulkan secara cross sectional. Kriteria inklusi responden yaitu remaja berusia 15-24 tahun, belum menikah, dan menjawab lengkap pertanyaan. Jumlah sampel terpilih sebanyak 16.412 (2007), 16.998 (2012), dan 19.970 (2017). Analisis dengan memasukkan unsur pembobotan. Analisis univariat menunjukkan remaja yang pernah berhubungan seksual pranikah mengalami penurunan, meskipun tidak nampak signifikan, yaitu 5,8% (2007); 5,4% (2012); dan 5,3% (2017). Uji Chi Square menunjukkan faktor-faktor yang berhubungan secara statistik (p-value≤0,005) pada ketiga periode survei yaitu jenis kelamin, usia, pengetahuan alat kontrasepsi, gaya berpacaran risiko berat, peran orang tua, dan pengaruh teman. Dengan analisis multivariat, melalui uji regresi logistik, diperoleh faktor yang paling berpengaruh secara bersama-sama terhadap praktik hubungan seksual remaja pada berbagai periode survei yaitu gaya berpacaran risiko berat dengan OR=10,9 (2007), OR=23,08 (2012), dan OR=32,52 (2017). Remaja dikategorikan melakukan gaya berpacaran risiko berat apabila pernah berpacaran dan berciuman bibir dan/atau meraba (diraba), sedangkan tidak berisiko apabila tidak pernah memiliki pacar atau pernah berpacaran, tetapi tidak melakukan pegangan tangan, berciuman bibir, dan meraba (diraba).

Kata kunci : remaja, hubungan seksual pranikah, kesehatan reproduksi
remaja, SDKI

Item Type: Thesis (Undergraduate)
Subjects: Public Health
Divisions: Faculty of Public Health > Department of Public Health
Depositing User: endah nurkhayati
Date Deposited: 28 May 2024 01:48
Last Modified: 28 May 2024 01:48
URI: https://eprints2.undip.ac.id/id/eprint/23134

Actions (login required)

View Item View Item