SUTAIP, Sutaip and Sutiningsih, Dwi and Widisuseno, Iriyanto (2024) ANALISIS FAKTOR RISIKO KEJADIAN ANTRAKS PADA MANUSIA DI PADUKUHAN JATI KALURAHAN CANDIREJO KAPANEWON SEMANU KABUPATEN GUNUNGKIDUL TAHUN 2023. Masters thesis, UNIVERSITAS DIPONEGORO.

	Text Cover_Baru.pdf Download (561kB)
	Text BAB I.pdf Download (1MB)
	Text BAB II.pdf Download (1MB)
	Text BAB III.pdf Restricted to Repository staff only Download (464kB)
	Text BAB IV.pdf Restricted to Repository staff only Download (715kB)
	Text BAB V.pdf Restricted to Repository staff only Download (1MB)
	Text BAB VI.pdf Restricted to Repository staff only Download (762kB)
	Text BAB VII.pdf Restricted to Repository staff only Download (198kB)
	Text Daftar Pustaka.pdf Download (441kB)
	Text Lampiran.pdf Restricted to Repository staff only Download (3MB)

Abstract

Latar Belakang: Kabupaten Gunungkidul merupakan salah satu daerah Zoonosis dan Endemis antraks. Kejadian Luar Biasa antraks di Kabupaten Gunungkidul dari tahun 2019 hingga 2023 naik sebesar Attack Rate 6.3% menjadi Attack Rate 69% dengan total kasus sebanyak 267 kasus antraks pada manusia Insidens Rate (23.7%). Pengendalian kejadian antraks menjadi fokus utama pemerintah kabupaten Gunungkidul terutama di padukuhan Jati dengan angka kejadian antraks tertinggi di Kabupaten Gunungkidul.
Tujuan: Menganalisis faktor risiko kejadian antraks pada manusia di Padukuhan Jati Kalurahan Candirejo Kapanewon Semanu Kabupaten Gunungkidul Tahun 2023.
Metode: Menggunakan desain observasional analitik, pendekatan case control. Jumlah sampel 60 kasus dan 60 kontrol. Pengambilan data dengan wawancara menggunakan kuesioner terstruktur dengan Teknik simple random sampling. Analisis yang digunakan yaitu analisis univariat, analisis bivariat dengan uji Chi square dan analisis multivariat dengan uji regresi logistik berganda.
Hasil: Faktor risiko kejadian antraks adalah pengetahuan subjek (Odds Ratio =3.6 ;95%CI=1.460-8.739;p= 0,0005), jenis lantai kandang (Odds Ratio =3.8; 95%CI=1.368-10.224;p=0,002), riwayat kasus antraks hewan di tempat tinggal subjek (Odds Ratio =4.5; 95%CI=1.591-12.992; p= 0,005), konsumsi daging (Odds Ratio =2.5; 95%CI=1.042-6.066; p= 0,040). Hasil regresi logistik menunjukkan bila subjek memiliki pengetahuan kurang, memiliki lantai kandang berjenis tanah, memiliki Riwayat kasus antraks hewan di lokasi tempat tinggal, mengkonsumsi daging hewan sakit dan mati.
Kesimpulan: Faktor risiko antraks pada masyarakat di Padukuhan Jati Kalurahan Candirejo Kapanewon Semanu Kabupaten Gunungkidul ialah subjek memiliki pengetahuan kurang, memiliki jenis lantai kandang tanah, memiliki riwayat kasus antraks hewan di lokasi tempat tinggal, mengkonsumsi daging sakit dan mati.
Kata Kunci: Antraks, Pengetahuan, Jenis lantai kandang, Riwayat kasus, Konsumsi daging.

Background: Gunungkidul Regency is one of the zoonotic and anthrax endemic areas. The Extraordinary Incidence of anthrax in Gunungkidul Regency from 2019 to 2023 increased by 6.3% Attack Rate to 69% with a total of 267 cases of anthrax in humans Incidence Rate (23.7%). Anthrax incidence control is the main focus of the Gunungkidul district government, especially in Jati village with the highest anthrax incidence rate in Gunungkidul Regency.
Method: Using an analytical observational design, a case control approach. The sample size was 60 cases and 60 controls. Data collection by interview using structured questionnaire with simple random sampling technique. The analysis used is univariate analysis, bivariate analysis with Chi square test and multivariate analysis with multiple logistic regression test.
Results: The risk factor for anthrax events is subject knowledge (Odds Ratio = 3.6; 95%CI=1,460-8,739; p= 0.0005), cage floor type (Odds Ratio =3.8; 95%CI=1.368-10.224; p=0.002), case history of animal anthrax in the subject's residence (Odds Ratio =4.5; 95%CI=1,591-12,992; p= 0.005), meat consumption (Odds Ratio =2.5; 95%CI=1,042-6,066; p= 0.040). The results of logistic regression showed that if the subject had less knowledge, had a type of soil cage floor, had a history of animal anthrax cases at the location of residence, often consumed sick meat and died the possibility of anthrax.
Conclusion: Risk factors for anthrax in the community in Padukuhan Jati Kalurahan Candirejo Kapanewon Semanu, Gunungkidul Regency are subjects who have less knowledge, have a type of soil cage floor, have a history of animal anthrax cases at the location of residence, consume sick meat and die.
Keywords: Anthrax, Knowledge, Type of cage floor, Case history, Meat consumption.

Actions (login required)

View Item