YULINDARI, Maharani and Adi, M. Sakundarno and Widjanarko, Bagoes (2024) FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN STATUS KETIDAKPATUHAN MINUM OBAT ACT PADA PENDERITA MALARIA VIVAX DI KABUPATEN BINTAN PROVINSI KEPULAUAN RIAU. Masters thesis, UNIVERSITAS DIPONEGORO.

	Text 1.1 COVER.pdf Download (416kB)
	Text BAB I.pdf Download (221kB)
	Text BAB II.pdf Download (295kB)
	Text BAB III.pdf Restricted to Repository staff only Download (183kB)
	Text BAB IV.pdf Restricted to Repository staff only Download (280kB)
	Text BAB V.pdf Restricted to Repository staff only Download (597kB)
	Text BAB VI.pdf Restricted to Repository staff only Download (201kB)
	Text BAB VII.pdf Restricted to Repository staff only Download (78kB)
	Text DAFTAR PUSTAKA.pdf Download (157kB)
	Text LAMPIRAN.pdf Restricted to Repository staff only Download (1MB)

Abstract

Latar Belakang : Di Indonesia, kebanyakan wilayah endemis malaria terletak di daerah yang terpencil dengan kondisi sosial yang ekonominya rendah, transportasi dan komunikasi yang relatif sulit. Kasus malaria yang dilaporkan secara keseluruhan sebesar 95,8% telah terkonfirmasi laboratorium, 68,6% diperiksa secara mikroskopis, dan 31,4 % menggunakan RDT (Rapid Diagnostic Test). Kepulauan Riau adalah salah satu provinsi dimana terdapat 3 kabupaten endemis malaria. Kasus malaria di Provinsi Kepulauan Riau dari tahun 2018 hingga 2020 cenderung naik turun, pada tahun 2018 angka kesakitan malaria sebesar 141 kasus. Kabupaten Bintan memberikan sumbangsih tertinggi kasus malaria di Kepulauan Riau dengan angka kesakitan cenderung fluktuatif, pada tahun 2020 adalah kasus malaria tertinggi di Kabupaten bintan sebesar 150 kasus dengan API 0,93 per 1000 penduduk.
Tujuan: Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis faktor-faktor yang berhubungan dengan status ketidakpatuhan minum obat ACT pada penderita malaria vivax di Kabupaten Bintan, Provinsi Kepulauan Riau.
Metode: Desain penelitian ini menggunakan desain cross sectional. Sampel penelitian ini adalah penderita malaria dari tahun 2022 hingga Oktober 2023 dengan menggunakan Total Sampling sebanyak 66 responden. Data diolah menggunakan SPSS dengan uji chi square dan Uji Regresi Logistik.
Hasil: Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa persepsi hambatan (POR=1,392; 95% CI=1,084-1,787; p=0,009), dukungan keluarga (POR=1,109; 95% CI=1,004-1,224; p=0,042), dan peran kader (POR=1,412; 95% CI=1,007-1,978; p=0,045) merupakan faktor yang berhubungan dan faktor risiko status ketidakpatuhan minum obat ACT pada penderita malaria vivax di Kabupaten Bintan.
Kesimpulan : Persepsi hambatan, dukungan keluarga, dan peran kader memiliki hubungan dengan status ketidakpatuhan minum obat ACT pada penderita malaria vivax di Kabupaten Bintan.
Kata Kunci: Ketidakpatuhan, Obat ACT, Malaria Vivax

Background: In Indonesia, most malaria endemic areas are located in remote areas with low social and economic conditions and relatively difficult transportation and communication. Overall, 95.8% of reported malaria cases were laboratory confirmed, 68.6% were examined microscopically, and 31.4% used RDT (Rapid Diagnostic Test). Riau Islands is one of the provinces where there are 3 malaria endemic districts. Malaria cases in the Riau Islands Province from 2018 to 2020 tended to fluctuate, in 2018 the malaria morbidity rate was 141 cases. Bintan Regency contributes the highest number of malaria cases in the Riau Islands with morbidity rates tending to fluctuate, in 2020 there were the highest malaria cases in Bintan Regency at 150 cases with an API of 0.93 per 1000 population.
Objective : This study aims to analyze factors related to the status of non-compliance with taking ACT medication in vivax malaria sufferers in Bintan Regency, Riau Islands Province.
Methods: This research design uses a cross sectional design. The sample for this study was malaria sufferers from 2022 to October 2023 using a total sampling of 66 respondents. Data were processed using SPSS with the chi square test and Logistic Regression Test.
Result: The results of this study show that perceived barriers (POR=1.392; 95% CI=1.084-1.787; p=0.009), family support (POR=1.109; 95% CI=1.004-1.224; p=0.042), and the role of cadres (POR =1.412; 95% CI=1.007-1.978; p=0.045) is a factor that is associated and a risk factor for the status of non-adherence in taking ACT medication in vivax malaria sufferers in Bintan Regency.
Conclusion: Perceived barriers, family support, and the role of cadres are related to the status of non-adherence in taking ACT medication in vivax malaria sufferers in Bintan Regency.
Keywords: Non-Compliance, ACT Drugs, Malaria Vivax

Actions (login required)

View Item