Eviana Sembiring, Heny and Fithra Dieny, Fillah and Nuryanto, Nuryanto and Tri Susilo, Mursid Hubungan Indeks Massa Tubuh (IMT) dan Tingkat Stres dengan Kejadian Food Craving pada Perempuan Dewasa Awal. -. (Unpublished)

Text Abstrak-Heny Eviana Sembiring.pdf Download (149kB)

Abstract

Latar Belakang: Food craving adalah keinginan yang kuat untuk makan, apabila terjadi dalam jangka waktu lama dapat meningkatkan asupan makan dan berat badan. IMT dan tingkat stres dapat mempengaruhi food craving.
Tujuan: Menganalisis hubungan IMT dan tingkat stres dengan kejadian food craving pada perempuan dewasa awal.
Metode: Penelitian ini menggunakan rancangan cross-sectional pada 59 mahasiswi Ilmu Gizi Universitas Diponegoro. Variabel yang diteliti adalah food craving, IMT, tingkat stres, uang saku, aktivitas fisik, kualitas tidur, paparan media sosial, durasi penggunaan media sosial, dan pengetahuan gizi. Analisis yang digunakan merupakan uji Rank Spearman dan uji regresi linier berganda.
Hasil: Ada hubungan IMT (r= 0,287; p=0,02) dan tingkat stres (r= 0,351; p=0,006) dengan food craving. Kualitas tidur, paparan media sosial, dan durasi penggunaan media sosial juga berhubungan dengan food craving, sedangkan uang saku, aktivitas fisik, dan pengetahuan gizi tidak berhubungan. IMT, tingkat stres, kualitas tidur, paparan media sosial, dan durasi penggunaan media sosial mempengaruhi food craving sebesar 43,2%. Paparan media sosial (<0,001) yang paling berhubungan dengan food craving.
Simpulan: Ada hubungan IMT, tingkat stres, kualitas tidur, paparan media sosial, dan durasi penggunaan media sosial dengan kejadian food craving pada perempuan dewasa awal. Uang saku, aktivtas fisik, dan pengetahuan gizi tidak berhubungan. Variabel paparan media sosial merupakan variabel yang paling berhubungan dengan kejadian food craving.
Kata kunci: Food craving, IMT, tingkat stres, kualitas tidur, paparan media sosial, durasi penggunaan media sosial

Actions (login required)

View Item