Maheswari, Hildegard Lidwina Brilliant and Izaty, Maghdaniar Khairunnisa and , Tesalonika (2024) DETAIL ENGINEERING DESIGN (DED) TEMPAT PENGOLAHAN SAMPAH TERPADU (TPST) DI KOTA MAGELANG DENGAN MATERIAL RECOVERY FACILITY (MRF). Undergraduate thesis, Universitas Diponegoro.

Text REPOSITORY.pdf Download (1MB)

Abstract

ABSTRAK
Timbulan sampah di Kota Magelang pada tahun 2022 mencapai 70 ton/hari.
Banyaknya sampah yang dihasilkan tiap harinya, tidak disertai dengan kesadaran
masyarakat untuk memilah sampah akibatnya, sampah langsung dibuang ke TPA
dan menyebabkan TPA Banyuurip menjadi overload sejak tahun 2017. Terkait
masalah tersebut, diperlukan suatu pengelolaan sampah yang efektif sebagai
upaya pemanfaatan kembali untuk mengurangi timbulan sampah berupa
Pembangunan TPST berbasis Material Recovery Facility (MRF). Pada MRF,
dilakukan 3 metode pengolahan sampah yaitu dengan Refused Derived Fuel
(RDF), Black Soldier Fly (BSF), dan Penjualan Logam dan Kaca. Dengan metode
pengolahan tersebut, sampah dapat direduksi sebesar 64,82 ton/hari dari total
jumlah sampah 74,42 ton/hari atau 87,1% berat total sampah di Kota Magelang
dengan residu 9,6 ton/hari. Biaya yang dikeluarkan untuk membangun TPST
adalah sebesar Rp9.508.132.101,97, serta biaya peralatan pokok yang dikeluarkan
adalah sebesar Rp7.612.669.410,00. Biaya operasional dan mantainance alat, gaji
pegawai, dan peralatan petugas sebesar Rp5.034.481.716,00. Biaya hasil produksi
MRF yang dihasilkan dalam setahun adalah sebanyak Rp5.205.962.149,00.
Sehingga laba yang didapatkan pada tahun 2023 adalah sebanyak Rp152.617.585.
Kata kunci: DED, TPST, MRF
ABSTRACT
Waste generation in Magelang city in 2022 reached 70 tons/day. The amount of
waste generated every day is not accompanied by public awareness to sort waste.
As a result, waste is directly disposed of to the landfill and has caused Banyuurip
landfill to become overloaded since 2017. Related to this problem, an effective
waste management is needed as a reutilization effort to reduce waste generation
in the form of Material Recovery Facility (MRF) based. In MRF, 3 waste
processing methods are carried out, namely Refused Derived Fuel (RDF), Black
Soldier Fly (BSF), and Metal and Glass Sales. With these processing methods,
waste can be reduced by 64.82 tons/day from the total amount of waste of 74.42
tons/day or 87.1% of the total weight of waste in Magelang City with a residue of
9.6 tons/day. The cost incurred to build MRF is Rp9.508.132.101,97, and the cost
of basic equipment incurred is Rp7.612.669.410.00. Operational and mantainance
costs for equipment, employee salaries, and staff equipment amounted to
Rp5.034.481.716,00. The cost of MRF production produced in a year is
Rp5205.962.149,00. So that the profit obtained in 2023 is Rp152.617.585.
Keywords: DED, MRF, Integrated Waste Processing Site

Actions (login required)

View Item