Adiyatma, Irfandhika (2024) REPRESENTASI MUSLIM DALAM SERIAL MS. MARVEL (2022). Undergraduate thesis, FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK UNIVERSITAS DIPONEGORO.

	Text Cover.pdf - Submitted Version Download (746kB)
	Text Bab I.pdf - Submitted Version Download (352kB)
	Text Bab II.pdf - Submitted Version Download (736kB)
	Text Bab III.pdf - Submitted Version Restricted to Repository staff only Download (1MB)
	Text Bab IV.pdf - Submitted Version Restricted to Repository staff only Download (104kB)
	Text Bab V.pdf - Submitted Version Download (92kB)
	Text Daftar Pustaka.pdf - Submitted Version Download (136kB)
	Text Lampiran.pdf - Submitted Version Restricted to Repository staff only Download (1MB)

Abstract

Dunia perfilman Hollywood sering kali menampilkan identitas Muslim
sebagai kelompok sekunder yang berkaitan dengan aksi terorisme. Hal ini
diakibatkan beberapa peristiwa di masa lampau seperti peristiwa 9 September 2001.
Sejak saat itu Muslim mendapat banyak diskriminasi dari masyarakat Amerika serta
dipandang sebagai identitas yang keji serta keras. Setelah 21 tahun berlalu, Muncul
sebuah serial super hero garapan Marvel yaitu Ms. Marvel. Serial ini merupakan
sebuah gebrakan yang berani dari MCU (Marvel Cinematic Universe) karena
mengangkat identitas Muslim menjadi pemeran utama. Tujuan penelitian ini adalah
untuk mengetahui bagaimana representasi Muslim dalam serial film Ms. Marvel.
Penelitian ini menggunakan metode penelitian Kualitatif dengan paradigma
konstruktivisme. Teori yang digunakan dalam serial ini adalah Identity Negotiation
Theory yang diusung oleh Stella Ting-Tomey dengan metode analisis semiotika
John Fiske. Hasil penelitian ini menujukkan bahwa identitas Muslim ditampilkan
secara positif namun masih secara parsial. Muslim positif dapat dilihat melalui
penggambaran Muslim sebagai Identitas yang setara dengan identitas budaya lain.
Kesetaraan ini dapat dilihat melalui berbagai aspek seperti angle kamera yang
menggunakan eye level angle, diangkatnya Muslim sebagai tokoh utama, dan
persahabatan Kamala dan Bruno. Selain itu, Muslim positif juga digambarkan
melalui aspek penokohan karakter Muslim yang terkesan humoris, dialog yang
tidak berkaitan dengan terorisme, serta aspek lain seperti gestur ibadah yang
mencerminkan sifat religius. Namun, sayangnya penggambaran ini masih tergolong
parsial karena karakter Kamala digambarkan tidak memakai Hijab. Hijab
merupakan atribut wajib bagi seorang wanita Muslim, namun pada serial ini
Kamala diperlihatkan memakai Hijab hanya pada beberapa adegan. Saran untuk
penelitian selanjutnya adalah mengkaji bagaimana identitas Muslim dikaitkan
dengan identitas minoritas Amerika lainnya seperti Yahudi, kulit hitam, asia dan
lainya, dengan metode analisis semiotika lain seperti Umberto Eco ataupun Roland
Barthes.
Kata Kunci: Muslim, Representasi, Film, Hollywood

Actions (login required)

View Item