ADISKA, ALMIRA CALOSA (2023) ANALISIS PERUBAHAN GARIS PANTAI PERIODE 2000-2020 DI PESISIR KEPULAUAN TALAUD, SULAWESI UTARA UNTUK MITIGASI HILANGNYA PULAU KECIL TERLUAR (23dos246). Undergraduate thesis, Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan.

Text Almira Calosa 23dos246.pdf Download (802kB)

Abstract

ABSTRAK
(Almira Calosa Adiska. 26050119140152. Analisis Perubahan Garis Pantai Periode 2000-2020 di Pesisir Kepulauan Talaud, Sulawesi Utara untuk Mitigasi Hilangnya Pulau Kecil Terluar. Denny Nugroho Sugianto dan Heryoso Setiyono)

Kepulauan Talaud merupakan kepulauan yang berada di perairan terbuka wilayah Indonesia sehingga mendapatkan komponen oseanografi yang kuat seperti pasang surut, angin dan gelombang. Kepulauan ini telah mengalami abrasi dan akresi yang menyebabkan perubahan garis pantai. Tujuan penelitian ini yaitu untuk memperoleh luasan abrasi dan akresi yang terjadi, memperoleh nilai perubahan garis pantai, serta untuk mengetahui hubungan garis pantai dengan faktor hidro�oseanografi untuk dilakukan mitigasi pada hilangnya pulau-pulau kecil terluar sebagai pertimbangan bangunan pantai dan batas administrasi wilayah. Metode yang digunakan yaitu dengan metode kuantitatif, dengan menggunakan data garis
pantai satelit Landsat 7 dan 8 dengan rentang waktu 1 bulan dalam 1 tahun pada tahun 2014 dan 2020, serta data garis pantai tahun 2000. Selain itu juga digunakan data pasang surut pada tahun 2020, data angin pada tahun 2000, 2014, dan 2020 yang dengan resolusi spasial 0.75 x 0.75, serta data curah hujan pada tahun 2013 hingga 2020, dan juga data arus permukaan laut reanalysis pada tahun 2020. Dari hasil yang diperoleh dari tahun 2000-2020, Pulau karangkelang didominasi oleh proses abrasi dengan luasan abrasi sebesar 574.16 Ha. Pada
kecamatan Kecamatan Gemeh mendapatkan luasan abrasi sebesar 96.833 Ha, sedangkan pada Kecamatan Melonguane luasan abrasi sebesar 31.284 Ha. Perubahan garis pantai yang
signifikan tersebut disebabkan oleh fenomena pasang surut, angin yang bergerak dan menimbulkan arus serta gelombang yang tinggi, serta diikuti curah hujan.

Kata kunci: Kepulauan Talaud, Garis pantai, Abrasi, Akresi

ABSTRACT
(Almira Calosa Adiska. 26050119140152. Analysis of Shoreline Changes for the 2000-2020 Period on the Coasts of the Talaud Islands, North Sulawesi to Mitigate the Loss of Outermost Small Island. Denny Nugroho Sugianto dan Heryoso Setiyono)

The Talaud Islands are situated in Indonesian territorial seas, where they are exposed to significant oceanic elements including tides, wind, and waves. The coastline has changed as a result of abrasion and accretion that occurred within the islands. The goal of this study is to determine the value of coastline changes, the extent of abrasion and accretion, and the relationship between coastlines and hydro-oceanographic factors in order to lessen the loss of outermost small islands while taking coastal structures and regional administrative boundaries into consideration. The approach is based on quantitative methodologies, utilizing coastal data from the Landsat 7 and Landsat 8 satellites, covering a time period of 1 month in 1 year in 2014 and 2020, as well as coastline data from 2000. Additionally, tidal data in 2020, wind from ECMWF with a geographical resolution of 0.75 x 0.75 in 2000, 2014, and 2020, rainfall data from 2013 to 2020, and reanalyzed sea surface current data from 2020 were also included. According to data from 2000 to 2020, the abrasion process dominates Karangkelang Island, with an abrasion area of 574.16 ha. The abrasion area in Gemeh District is 96,833 ha, whereas it is 31,284 ha in Melonguane District. These significant coastline changes
are caused by tidal phenomena, winds that move and cause high currents and waves, and are followed by rainfall.

Keywords: The Talaud Island, Coastline, Abrasion, Accretion

Actions (login required)

View Item