Search for collections on Undip Repository

ANALISIS PEMASARAN BUDIDAYA IKAN CUPANG (Betta sp.) DI KOTA SEMARANG (23da35)

RAHMATULLOH, MOHAMMAD RIZKINANDA (2023) ANALISIS PEMASARAN BUDIDAYA IKAN CUPANG (Betta sp.) DI KOTA SEMARANG (23da35). Undergraduate thesis, Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan.

[img] Text
Mohammad Rizkinanda Rahmatulloh 23da35.pdf

Download (774kB)

Abstract

ABSTRAK
Mohammad Rizkinanda Rahmatulloh, 26010216140081. Analisis Pemasaran
Budidaya Ikan Cupang (Betta sp.) di Kota Semarang. Tita Elfitasari dan Seto
Windarto.
Kota Semarang merupakan salah satu kota di Indonesia yang memiliki potensi
ikan hias yang cukup berkembang, salah satunya ikan cupang (Betta sp.). Ikan cupang
atau Betta sp (Betta splendens) adalah komoditi ikan hias yang terkenal dikalangan
masyarakat Indonesia. Ciri dari ikan hias ini yaitu memiliki warna yang cantik dan
indah serta sirip ekor yang panjang, lebar dan beragam bentuknya. Selain
keindahannya, ikan cupang mudah untuk dibudidayakan serta dapat menjadi prospek
bisnis yang menguntungkan. Pemasaran merupakan hal yang penting dalam bisnis ikan
hias terutama ikan cupang, karena dapat menjangkau konsumen yang lebih luas. Ikan
cupang dengan kualitas yang unggul dapat dijual dengan harga yang tinggi bahkan
dapat diekspor.
Tujuan dari penelitian ini yaitu untuk mengetahui alur pemasaran, margin
pemasaran dan farmer’s share budidaya ikan cupang di Kota Semarang. Waktu dan
lokasi penelitian ini dilaksanakan pada bulan Januari – Agustus 2022 di beberapa
pembudidaya dan pedagang ikan cupang di kota Semarang.
Metode yang digunakan dalam penelitian ini yaitu metode kualitatif dengan
analisis deskriptif. Data yang dianalisis yaitu alur pemasaran, margin pemasaran dan
farmer’s share. Setelah data dianalisis, dilakukan pengujian keabsahan data untuk
mengetahui keakuratan dan reabilitas data pada penelitian kualitatif. Penentuan
responden dilakukan dengan 2 metode yaitu purposive sampling dan snowball. Jumlah
responden berjumlah 5 orang dengan rincian 3 pembudidaya, 1 pedagang dan 1
pengecer yang dimana antar responden memiliki keterkaitan satu sama lain.
Terdapat 3 alur pemasaran budidaya ikan cupang di Kota Semarang. Dari ketiga
alur tersebut didapatkan hasil bahwa alur pemasaran yang paling efisien yaitu alur
pemasaran III dengan margin pemasaran 0 dan nilai farmer’s share 100%. Perbedaan
nilai margin pemasaran dan farmer’s share antar alur pemasaran disebabkan oleh
berbagai faktor yaitu harga yang dijual oleh pembudidaya dan pedagang, jumlah pihak
yang terlibat serta panjang pendeknya suatu alur pemasaran itu sendiri.
Kata kunci: Ikan cupang, Betta sp, alur pemasaran, margin pemasaran, farmer’s share.

ABSTRACT
Mohammad Rizkinanda Rahmatulloh, 26010216140081. Marketing Analysis
of Betta Fish (Betta sp.) Cultivation in Semarang City. Tita Elfitasari and Seto
Windarto.
Semarang city is one of the cities in Indonesia which has quite developed
ornamental fish potential, one of which is betta fish (Betta sp.). Betta fish or Betta sp
(Betta splendens) is an ornamental fish commodity that is well known among
Indonesian people. The characteristics of this ornamental fish are that it has fancy and
beautiful colors and a tail fin that is long, wide and of various shapes. Apart from its
beauty, betta fish are easy to cultivate and can be a profitable business prospect.
Marketing is important in the ornamental fish business, especially betta fish, because
it can reach a wider range of consumers. Betta fish with superior quality can be sold
at high prices and can even be exported.
The purpose of this research is to determine the marketing flow, marketing
margins and farmer’s share of betta fish cultivation Semarang City. Time and location
of this research was carried out in January - August 2022 at several betta fish farmer’ss
and traders in Semarang.
The method that used in this research is a qualitative method with descriptive
analysis. The data that was analyzed are marketing flow, marketing margin and
farmer’s share. After the data was analyzed, data validity was tested to determine the
accuracy and reliability of the data in qualitative research. Respondents were
determined using 2 methods, first purposive sampling and snowball. The number of
respondents is 5 people with details of 3 cultivators, 1 trader and 1 retailer where the
respondents have a relationship with each other.
There are 3 marketing channels for betta fish cultivation in Semarang City. Of
the three channels, it was found that the most efficient marketing channel was
marketing channel III with a marketing margin of 0 and a farmer’s share 100%. The
difference in the value of marketing margin and farmer’s share between marketing
channels is caused by various factors, by the prices sold by cultivators and traders, the
number of parties involved and the short length of the marketing channel itself.
Keyword: Betta fish, Betta sp., marketing channel, marketing margin, farmer’s share

Item Type: Thesis (Undergraduate)
Uncontrolled Keywords: Ikan cupang, Betta sp, alur pemasaran, margin pemasaran, Betta fish, marketing channel, marketing margin, farmer’s share
Subjects: Fisheries And Marine Sciences
Divisions: Faculty of Fisheries and Marine Sciences > Department of Aquaculture
Depositing User: pancasila wati
Date Deposited: 04 Jan 2024 03:50
Last Modified: 04 Jan 2024 03:51
URI: https://eprints2.undip.ac.id/id/eprint/19756

Actions (login required)

View Item View Item