Yudha Azizul Ilmi, Vanessa (2024) STUNTING PADA BALITA 24-59 BULAN DAN HUBUNGANNYA DENGAN HYGIENE, SANITASI LINGKUNGAN DAN INFEKSI SOIL TRANSMITTED HELMINTHS (STH) DI KECAMATAN ATU LINTANG KABUPATEN ACEH TENGAH. Jurnal SAGO Gizi dan Kesehatan, 5 (2). ISSN 2714-6464

Text File Abstrak.pdf Download (15kB)

Abstract

Latar Belakang : Stunting berkaitan dengan penyakit infeksi, salah satunya infeksi Soil Transmitted Helminths (STH) atau kecacingan. Kejadian kecacingan ditemukan sebanyak 44,4%. Kecacingan dipengaruhi hygiene dan sanitasi lingkungan. Kecacingan berdampak pada pencernaan dan penyerapan zat gizi.
Tujuan : Menganalisis hubungan hygiene, sanitasi lingkungan dan infeksi STH dengan kejadian stunting.
Metode : Penelitian observasional analitik, desain cross-sectional dengan teknik pengambilan sampel purposive sampling, sebanyak 100 balita usia 24-59 bulan. Penelitian dilaksanakan bulan Agustus-September 2023 di Kecamatan Atu Lintang, Aceh Tengah. Data dikumpulkan dengan pengukuran antropometri, melihat buku KIA dan wawancara kuesioner. Sampel feses diuji dengan metode Kato Katz. Analisis menggunakan uji Chi- Square/Fisher Exact dan regresi logistik ganda.
Hasil : Tidak terdapat hubungan antara sanitasi lingkungan dengan kecacingan (p=0,086) dan antara ASI eksklusif (p=0,799), BBLR (p=0,397), kenaikan berat badan (p=0,177), riwayat ISPA (p=1,000), diare (p=0,738) dengan stunting. Terdapat hubungan antara hygiene (p=0,003) dengan kecacingan dan antara hygiene (p=0,014), sanitasi lingkungan (p=0,014), asupan energi (p=0,000), protein (p=0,001), MP-ASI (p=0,034) dengan stunting. Asupan energi (p=0,007, OR=3,554) dan asupan protein (p=0,019,OR=3,028) memiliki hubungan paling dominan dengan stunting.
Simpulan : Tidak terdapat hubungan yang bermakna antara infeksi STH dengan stunting namun hygine dan sanitasi lingkungan terdapat hubungan yang bermakna dengan stunting.

Kata kunci : Stunting, hygiene, sanitasi lingkungan, infeksi Soil Transmitted Helminths
(STH), kecacingan

Actions (login required)

View Item