Sari Sinurat, Wiki and Fithrah Dieny, Fillah and Purwanti, Rachma and Candra, Aryu Perbedaan Konsumsi Ultra-Processed Food (UPF) antara Anak Status Gizi Lebih dan Normal Usia 6-24 Bulan. (Unpublished)

Preview

Image Abstrak-Wiki Sari Sinurat.jpg Download (524kB) | Preview

Abstract

Latar Belakang: Kejadian gizi lebih pada anak usia < 2 tahun tidak terlepas dari konsumsi Ultra-Processed Food (UPF) yang memiliki sifat obesogenic yakni tinggi energi, lemak jenuh, gula, dan natrium namun rendah akan serat, protein, miktronutrien dan zat fitokimia.

Tujuan: Penelitian ini bertujuan menganalisis perbedaan konsumsi Ultra-Processed Food (UPF) antara anak status gizi lebih dan normal usia 6-24 bulan.

Metode: Penelitian analitik dengan desain kasus kontrol, bertempat di wilayah kerja Puskesmas Genuk dengan jumlah subjek 30 anak gizi lebih (kasus) dan 30 anak gizi normal (kontrol) usia 6-24 bulan. Kriteria gizi normal z-skor IMT/U (-2 SD sd +1SD) dan gizi lebih (> +2SD). Data konsumsi UPF diambil menggunakan SQ-FFQ (Semi Quantitative-Food Frequency) yang telah dimodifikasi. Data dianalisis dengan Independent sample T-test.

Hasil: Jumlah konsumsi UPF anak gizi lebih cenderung lebih tinggi dibandingkan anak gizi normal seperti susu formula 12-24 bulan (92 g dan 47,17 g). Terdapat perbedaan yang siginifikan pada asupan energi, total gula, karbohidrat, lemak, lemak jenuh, protein, natrium dan serat antara anak gizi lebih dan normal (p<0,05). Perbedaan frekuensi konsumsi ditemukan pada kelompok sereal (p<0,001), bakery (p=0,001), snack kemasan(p=0,014), susu (p=0,010) dan minuman instan (p=0,011).

Simpulan: Terdapat perbedaan konsumsi Ultra-Processed Food (UPF) yang signifikan antara anak usia 6-24 bulan dengan status gizi lebih dan normal. Jumlah konsumsi UPF dan asupan zat gizi lebih tinggi pada kelompok gizi lebih.

Kata kunci : Overweight, Obesitas, Ultra-Processed Food, anak usia 6-24 bulan.

Actions (login required)

View Item