Ginting, Stefany (2022) Representasi Standardisasi Kecantikan Wanita dalam Film “I Feel Pretty (2018)” 14KOM2022. Undergraduate thesis, FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK UNIVERSITAS DIPONEGORO.
![]() |
Text
COVER.pdf - Submitted Version Download (386kB) |
![]() |
Text
BAB 1.pdf - Submitted Version Download (1MB) |
![]() |
Text
BAB II.pdf - Submitted Version Download (508kB) |
![]() |
Text
BAB III.pdf - Submitted Version Restricted to Repository staff only Download (928kB) |
![]() |
Text
BAB IV.pdf - Submitted Version Download (405kB) |
![]() |
Text
BAB V.pdf - Submitted Version Download (469kB) |
![]() |
Text
DAFTAR PUSTAKA.pdf - Submitted Version Download (346kB) |
Abstract
Film ialah salah satu media massa yang mengantarkan pesan secara langsung ataupun tidak
langsung kepada khalayak luas. Standardisasi terhadap tubuh wanita menghadirkan beberapa
kelompok yang tidak sesuai dengan standar kecantikan di lingkungan menjadi kelompok yang
termajinalkan, padahal kecantikan merupakan rekaan kelompok patriarki dan hal ini menunjukkan
bahwa wanita adalah kaum yang didominasi oleh pria. Penelitin ini memiliki tujuan untuk
menguraikan representasi standardisasi kecantikan yang ditampilkan dalam film I Feel Pretty
2018.
Penelian ini merupakan penelitian dengan menggunakan paradigma kritis, yang mengggunakan
teori kebungkaman (Muted Group Theory) dan juga Feminisme Eksistensial. Subjek pada
penelitian ini adalah adegan pada film I Feel Pretty (2018) yang menunjukan standarisasi
kecantikan wanita dengan observasi. Penelitian ini menggunakan metode analisis data Semiotika
dari Roland Barthes yaitu menggunakan Analisis Naratif Struktural (structural analysis of
narrative) dengan leksia dan 5 kode pembacaan.
Film I Feel Pretty (2018) menguraikan bahwa wanita menghadapi sebuah persoalan mengenai
ukuran dan bentuk tubuh secara fisik yang dijadikan sebuah standar kecantikan. Dimana, standar
ini sudah ada sejak dahulu kala. Cita-cita untuk menggapai standar kecantikan begitu meresap
sehingga tertanam dalam diri banyak wanita, yang dihantui oleh visi ideal tentang tubuh mereka
sendiri, fantasi tentang bagaimana penampilan mereka setelah menjalani diet ekstrem, berolahraga
atau prosedur kosmetik. Hasil dari penelitian ini juga menghasilkan bahwa film I Feel Pretty
(2018) membentuk mitos berupa sebuah penyangkalan terhadap standar kecantikan dengan cara
meningkatkan kualitas diri sendiri. Sikap itu menempatkan tanggung jawab pada setiap wanita
untuk meningkatkan harga diri mereka alih-alih mengkritik standar kecantikan masyarakat. Tetapi
untuk menyangkal standar kecantikan ini wanita masih dihadapkan dengan batasan yang
dihadirkan oleh budaya patriarki dan kapitalisme.
Kata Kunci : Standarisasi Kecantikan, Feminisme, Muted Group Theory, Analisis Naratif
Struktual.
Item Type: | Thesis (Undergraduate) |
---|---|
Subjects: | Social Science and Political Science |
Divisions: | Faculty of Social and Political Sciences > Department of Communication |
Depositing User: | diana nirwani |
Date Deposited: | 29 Nov 2023 03:22 |
Last Modified: | 29 Nov 2023 03:22 |
URI: | https://eprints2.undip.ac.id/id/eprint/18394 |
Actions (login required)
![]() |
View Item |