Pamungkas, Risky Adi (2023) PANDEMI COVID 19 DAN POLA KOMUNIKASI POLITIK HENDRAR PRIHADI PADA PEMILIHAN WALIKOTA SEMARANG TAHUN 2020 DALAM INSTAGRAM. Masters thesis, Master Program In Political Science.

	Text 1 cover_Risky Adi Pamungkas_14010121410001.pdf - Published Version Download (1MB)
	Text 2 abstract_Risky Adi Pamungkas_14010121410001.pdf - Published Version Download (1MB)
	Text bab I_Risky Adi Pamungkas_14010121410001.pdf - Published Version Restricted to Repository staff only Download (1MB)
	Text bab II_Risky Adi Pamungkas_14010121410001.pdf - Published Version Restricted to Repository staff only Download (1MB)
	Text bab III_Risky Adi Pamungkas_14010121410001.pdf - Published Version Restricted to Repository staff only Download (3MB)
	Text bab IV_Risky Adi Pamungkas_14010121410001.pdf - Published Version Restricted to Repository staff only Download (1MB)
	Text bab V_Risky Adi Pamungkas_14010121410001.pdf - Published Version Restricted to Repository staff only Download (1MB)
	Text lampiran_Risky Adi Pamungkas_14010121410001.pdf - Published Version Restricted to Repository staff only Download (1MB)

Abstract

Pada tahun 2020, Indonesia menggelar momen pemilihan kepala daerah secara serentak di 270 daerah (9 provinsi, 224 kabupaten, dan 37 kota). Karena pelaksanaannya digelar saat pandemi covid-19 meluas, aktivitas politik tersebut mendapatkan respon beragam, seperti munculnya petisi online yang menghendaki pelaksanaan Pilkada ditunda, dan anggapan bahwa pelaksanaan Pilkada saat covid-19 mendera perekonomian masyarakat sebagai kegiatan kurang humanis. Anggapan tersebut dapat memicu reaksi sosial yang kontraproduktif terhadap pelaksanaan Pilkada, diantaranya berupa skeptisme, antipati, dan pragmatisme masyarakat. Sementara itu kandidat tunggal Walikota Semarang, Hendrar Prihadi menggunakan akun Instagram @hendrarprihadi dengan pendekatan yang berbeda, jika kandidat lain berupaya meraih simpati calon pemilih dengan beradu visi, misi dan program, justru konten-konten yang ditampilkan akun @hendrarprihadi cenderung lebih santai dan dipenuhi unggahan-unggahan bernada hiburan. Kendati menghadapi isu-isu tersebut, partisipasi pemilih Pilwakot Semarang 2020 justru menjadi yang tertinggi sejak pelaksanaan Pilwakot 2010. Penelitian bertujuan untuk menganalisis bagaimana pola komunikasi dan produksi pesan yang dibangun oleh kandidat untuk membentuk citra dan menarik simpati masyarakat melalui Instagram. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah kualitatif dengan analisis studi kasus. Teori framing dan hubungan antara konsep five personality dimensions dengan networking behaviors yang digunakan dalam penelitian ini menemukan Hendi cenderung menggunakan pola komunikasi informal dalam aktivitas politiknya di Pilwakot Semarang Tahun 2020. Pola tersebut diterapkan atas identifikasi faktor-faktor yang mempengaruhi keberhasilan penerapan pola komunikasi politik, yaitu faktor teknologi, politik, dan sosiokultural yang memberi corak dalam Pilwakot Semarang Tahun 2020. Pada pembentukan kesan melalui Instagram tim media sosial tidak menciptakan ‘wajah’ baru bagi Hendi, tetapi menguatkan sosok, figur dan ciri karakter kandidat. Ciri kepribadian extraversion, agreeableness, dan openness to experience yang dimiliki Hendi juga memberikan dampak kepada proses membina jaringan dan menggunakan jaringan yang dimilikinya untuk mencapai tujuan-tujuan politik Hendi. Citra santai dan menghibur yang muncul atas konten-konten yang diunggah oleh akun @hendrarprihadi selain digunakan untuk menghindari isu sensitif terkait Pilkada yang digelar saat pandemi, juga digunakan untuk menarik warga Kota Semarang.
Kata kunci: komunikasi politik, framing, Instagram

Actions (login required)

View Item