Bella Turcica Anibah, Nur and Sulchan, Mohammad and Rustanti, Ninik Kadar Serum Gamma Glutamyltransferase pada Lansia Obesitas Abdominal. -. (Unpublished)

Text Abstrak-Nur Bella Turcica Anibah.pdf Download (38kB)

Abstract

Latar Belakang : Obesitas abdominal terkait dengan sejumlah gangguan metabolik yang menyebabkan penyakit kronis salah satunya yaitu Non-Alcoholic Fatty Liver Disease (NAFLD). Serum GGT merupakan indikator yang paling sensitif untuk kerusakan hati dan berhubungan erat dengan obesitas abdominal dan NAFLD.
Tujuan : Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kadar serum GGT dan menganalisis hubungan kadar serum GGT dengan derajat obesitas abdominal, usia, jenis kelamin, dan aktivitas fisik pada lansia obesitas abdominal.
Metode : Desain penelitian cross sectional pada 45 subjek yang dipilih dengan purposive sampling. Derajat obesitas abdominal diukur dengan lingkar pinggang. Kadar serum GGT diuji menggunakan metode spektrofotometri enzimatik. Data diri, riwayat penyakit, riwayat konsumsi obat diperoleh melalui wawancara dan data aktivitas fisik menggunakan International Physical Activity Questionnaire (IPAQ). Analisis data dengan menggunakan uji rank Spearman, Mann Whitney, genaral linear model.
Hasil : Rerata kadar serum GGT (31,4 ± 24,02 U/L). Sebanyak 37,7% subjek memiliki kadar serum GGT yang tinggi. Terdapat perbedaan rerata kadar serum GGT berdasarkan jenis kelamin (p=0,031). Hubungan antara lingkar pinggang (r=0,467, p=0,001) dan aktivitas fisik (r= -0,432, p=0,003) dengan kadar serum GGT.
Simpulan : Sebanyak 37,7% subjek memiliki kadar serum GGT yang tinggi, rerata kadar serum GGT yaitu 31,4 ± 24,02 U/L. Terdapat hubungan positif signifikan antara lingkar pinggang dengan kadar serum GGT. Terdapat hubungan negatif signifikan antara aktivitas fisik dengan kadar serum GGT pada lansia obesitas abdominal.
Kata Kunci : Kadar serum GGT, lansia, obesitas abdominal

Actions (login required)

View Item