Search for collections on Undip Repository

FAKTOR – FAKTOR YANG BERPENGARUH TERHADAP NAFLD (NON ALKOHOLIC FATTY LIVER DISEASES) PADA SINDROM METABOLIK DENGAN DIABETES MELLITUS TIPE 2 di RSUP DR. KARIADI SEMARANG

Pertiwi, Elizabeth Fajar Puteri and Purnomo, Hery Djagat and Pemayun, Tjokorda Gde Dalem (2023) FAKTOR – FAKTOR YANG BERPENGARUH TERHADAP NAFLD (NON ALKOHOLIC FATTY LIVER DISEASES) PADA SINDROM METABOLIK DENGAN DIABETES MELLITUS TIPE 2 di RSUP DR. KARIADI SEMARANG. Masters thesis, Universitas Diponegoro.

[img] Text (ABSTRAK-THESIS)
PDF ABSTRAK thesis Elizabeth .pdf

Download (106kB)

Abstract

Latar Belakang. NAFLD juga berpotensi berkontribusi pada beban penting komplikasi kronis ekstra hepar. Kelebihan berat badan/obesitas visceral, intoleransi glukosa/diabetes mellitus (DM) tipe II, dan hipertrigliseridemia merupakan ciri-ciri sindrom metabolic individual yang lebih terkait erat dengan perkembangan dan progresi NAFLD. Meskipun hubungan yang kuat dan dua arah menghubungkan NAFLD dan DM tipe II sebagai fitur komponen utama dari sindrom metabolikNAFLD juga berpotensi berkontribusi pada beban penting komplikasi kronis ekstra hepar. Kelebihan berat badan/obesitas visceral, intoleransi glukosa/diabetes mellitus (DM) tipe II, dan hipertrigliseridemia merupakan ciri-ciri sindrom metabolic individual yang lebih terkait erat dengan perkembangan dan progresi NAFLD. NAFLD telah lama dianggap sebagai manifestasi hepar dari sindrom metabolik. Meskipun terdapat hubungan erat antara NAFLD dan DM Tipe II, saat ini tidak terdapat konsensus yang seragam mengenai skrining NAFLD rutin di antara pasien DM Tipe II dari kelompok akademis

Tujuan. Mengetahui prevalensi dan faktor -faktor yang berpengaruh terjadinya NAFLD pada Sindrom Metabolik dengan Diabetes Mellitus Tipe 2 di RSUP Dr. Kariadi Semarang.

Metode. Penelitian ini merupakan penelitian analisis observasional dengan desain Cross Sectional yang dilakukan di RSUP Dr. Kariadi Semarang. Sampel penelitian adalah pasien sindrom metabolik (berdasarkan kriteria NCEP ATP III) dengan Diabetes Mellitus (DM) Tipe II yang memenuhi kriteria inklusi dan eksklusi. Variabel bebas penelitian adalah sindrom metabolik dengan DM Tipe II. Variabel terikat penelitian adalah NAFLD. Variabel perancu adalah umur > 18 tahun, jenis kelamin, BMI, perilaku merokok atau tidak merokok, jenis pengobatan DM Tipe II, lama pengobatan DM Tipe II, perilaku diet, perilaku aktivitas fisik.

Hasil. Dari 70 subjek kelompok sindrom metabolik dengan DM Tipe II didapatkan hasil bahwa didapatkan 43 (61,4%) subjek mengalami NAFLD dengan fibroscan derajat sedang - sirosis sebanyak 10 (23,3 %) subjek, FIB-4 Score sedang – berat 7 (16,3 %) subjek. Terdapat hubungan antara IMT (p= 0,030) dan perilaku diet (p= 0,014), dimana IMT merupakan faktor yang paling berpengaruh terjadinya NAFLD pada sindrom metabolik dengan DM Tipe II. Tidak terdapat hubungan antara usia (p= 0,306), jenis kelamin (p= 0,086), merokok (p= 0,373), tipe pengobatan DM Tipe II (p= 0,492), lama pengobatan DM tipe II (p= 0,836), perilaku aktivitas fisik (p= 0,856), trigliserida (p= 0,596), HDL (p= 0, 203), hipertensi (p= 0,140), lingkar pinggang (p = 0,279) pada sindrom metabolik dengan DM Tipe II. Walaupun demikian, perilaku merokok (OR 1.703; CI 95% 0.525-5.530) dan perilaku diet (OR 0.281; CI95% 0.100-0.792) dapat meningkatkan resiko kejadian NAFLD sebesar 2x lipat pada sindrom metabolik dengan DM Tipe II. Sedangkan pada 70 subjek kelompok sindrom metabolik dengan Non – DM Tipe II didapatkan hasil bahwa fibroscan derajat sedang – sirosis sebanyak 28 (28,4%) subjek, FIB-4 score sedang – berat 19 (28,8%) subjek. Tidak terdapat hubungan antara usia (p=0,162), jenis kelamin (p= 0,291), IMT (p= 0,586), trigliserida (p= 1,000), HDL (p=0,571), hipertensi (p=1,000) pada subjek sindrom metabolik dengan Non-DM Tipe II.

Simpulan. Angka kejadian terjadinya NAFLD pada pasien sindrom metabolik dengan diabetes mellitus tipe 2 di RSUP Dr. Kariadi Semarang sebesar 61.42% (43/70), didominasi dengan fibroscan normal. Terdapat hubungan antara IMT dan perilaku diet dengan terjadinya NAFLD pada pasien sindrom metabolik dengan diabetes mellitus tipe 2 di RSUP Dr. Kariadi Semarang. Tidak terdapat hubungan usia, jenis kelamin, perilaku merokok, jenis pengobatan DM Tipe II, lama pengobatan DM Tipe II, perilaku diet, perilaku aktivitas fisik, trigliserida, HDL, hipertensi dan lingkar pinggang dengan terjadinya NAFLD pada pasien sindrom metabolik dengan diabetes mellitus tipe 2 di RSUP Dr. Kariadi Semarang. Terdapat subjek yang berisiko tinggi mengalami fibrosis hati lanjut menggunakan FIB-4 score pada terjadinya NAFLD dengan pasien sindrom metabolik disertai diabetes mellitus tipe 2 di RSUP Dr. Kariadi Semarang.

Kata kunci: sindrom metabolik, Diabetes mellitus (DM) Tipe II, Non-DM Tipe II, fibroscan, usia, jenis kelamin, IMT, merokok, tipe pengobatan DM Tipe II, lama pengobatan DM tipe II, diet, aktivitas, FIB-4 score.

Item Type: Thesis (Masters)
Uncontrolled Keywords: sindrom metabolik, Diabetes mellitus (DM) Tipe II, Non-DM Tipe II, fibroscan, usia, jenis kelamin, IMT, merokok, tipe pengobatan DM Tipe II, lama pengobatan DM tipe II, diet, aktivitas, FIB-4 score
Subjects: Medicine
Divisions: Faculty of Medicine > Master Program of Specialist Medical
Depositing User: Upload Mandiri FK
Date Deposited: 26 Sep 2023 01:47
Last Modified: 26 Sep 2023 01:47
URI: https://eprints2.undip.ac.id/id/eprint/16558

Actions (login required)

View Item View Item