Faqihuzzahida, Muhammad (2023) PERAN BUDAYA HALLYU KOREA SELATAN DALAM MENDORONG KEIKUTSERTAAN KOREA UTARA DALAM KTT KOREA 2018. Undergraduate thesis, FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK UNIVERSITAS DIPONEGORO.

	Text COVER.pdf - Submitted Version Download (675kB)
	Text BAB I.pdf - Submitted Version Download (267kB)
	Text BAB II.pdf - Submitted Version Download (921kB)
	Text BAB III.pdf - Submitted Version Restricted to Repository staff only Download (1MB)
	Text BAB IV.pdf - Submitted Version Download (184kB)
	Text DAFTAR PUSTAKA.pdf - Submitted Version Download (132kB)
	Text LAMPIRAN.pdf - Submitted Version Restricted to Repository staff only Download (2MB)

Abstract

Korea Selatan dan Korea Utara merupakan negara yang memiliki pandangan
ideologi berbeda meskipun memiliki entitas ras dan bangsa sama. Pengaruh
Perang Dingin dari negara super power Amerika Serikat dan Uni Soviet
membawa dampak yang besar terhadap terjadinya Perang Korea. Perang Korea
mengakibatkan perbedaan ideologi antara dua Korea, Korea Selatan lebih
condong ke Blok Barat, sedangkan Korea Utara memiliki ideologi yang lebih
condong ke Blok Timur. Ideologi yang berbeda tersebut menyebabkan hubungan
Korea Selatan dan Korea Utara tidak harmonis hingga terpisah menjadi dua
negara dengan sistem yang berbeda. Penelitian ini bertujuan untuk melihat
bagaimana Soft power yaitu Budaya Hallyu Korea Selatan dapat menjadi
instrumen dalam mempererat hubungan bilateral Korea Selatan dan Korea Utara
dan sebagai bentuk perdamaian antara Korea Selatan dan Korea Utara. Bahasan
dalam topik ini mencakup hubungan bilateral Korea Selatan dan Korea Utara,
budaya hallyu Korea Selatan, serta diplomasi yang dilakukan oleh Korea Selatan
dalam upaya menormalisasi hubungan dan reunifikasi dengan Korea Utara. Secara
spesifik, metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode kualitatif
dengan teknik pengumpulan data berupa desk research, dan menggunakan teknik
analisis data kongruen. Lebih lanjut penelitian ini menggunakan konsep soft
power untuk menelaah topik bahasan dari penelitian ini yang berkaitan dengan
kesenian budaya Korea Selatan (hallyu) sebagai instrumen dalam membentuk
normalisasi hubungan serta perdamaian antara Korea Selatan dengan Korea Utara.
Hasil yang dapat ditarik dari penelitian ini adalah Kesenian Budaya Hallyu Korea
sebagai soft power Korea Selatan memiliki peran sebagai alat diplomasi di dalam
menormalisasi hubungan Korea Selatan dengan Korea Utara, sehingga Korea
Utara dapat andil dalam KTT Korea 2018 sebagai bentuk hubungan bilateral
antar-Korea yang baik. Disarankan dalam penelitian yang lebih lanjut, dapat
melihat perkembangan mengenai hubungan Korea Selatan dan Korea Utara,
bukan hanya dari segi soft power saja melainkan dapat masuk ke dalam ranah
smart power.
Kata Kunci : Soft power, Hallyu, Korea Selatan, Korea Utara

Actions (login required)

View Item