Search for collections on Undip Repository

Keragaan Usahatani dan Evaluasi Adopsi Budidaya Kopi Robusta Berbasis Indikasi Geografis di Kecamatan Candiroto Kabupaten Temanggung

Anggoro, Taqiuddin Rizqi and Nurfadillah, Suryani and Prayoga, Kadhung (2023) Keragaan Usahatani dan Evaluasi Adopsi Budidaya Kopi Robusta Berbasis Indikasi Geografis di Kecamatan Candiroto Kabupaten Temanggung. Undergraduate thesis, Universitas Diponegoro.

[img] Text
COVER.pdf

Download (446kB)
[img] Text
BAB 1.pdf

Download (146kB)
[img] Text
BAB 2.pdf

Download (118kB)
[img] Text
BAB 3.pdf
Restricted to Repository staff only

Download (152kB) | Request a copy
[img] Text
BAB 4.pdf
Restricted to Repository staff only

Download (853kB) | Request a copy
[img] Text
BAB 5.pdf
Restricted to Repository staff only

Download (77kB) | Request a copy
[img] Text
DAFPUS.pdf
Restricted to Repository staff only

Download (1MB) | Request a copy

Abstract

Masyarakat Perlindungan Indikasi Geografis (MPIG) bertujuan untuk menjaga kekhasan komoditas kopi robusta di Kabupaten Temanggung dengan melakukan standardisasi yang telah ditentukan. Namun masih banyak petani kopi yang belum menerapkan standardisasi indikasi geografis sesuai dengan SOP. Tujuan penelitian ini adalah menganalisis keragaan usahatani kopi robusta berbasis indikasi geografis dan evaluasi terhadap tingkat adopsi petani. Penelitian dilakukan dengan metode studi kasus pada petani kopi anggota MPIG di Kecamatan Candiroto dan analisis R/C rasio untuk menggambarkan seberapa tinggi manfaat yang diterima petani dari sisi penerimaan apabila menerapkan SOP indikasi geografis. Kecamatan Candiroto dipilih dengan alasan bahwa kecamatan ini merupakan kecamatan dengan jumlah anggota MPIG terbanyak yaitu 39 orang yang sekaligus menjadi responden dalam penelitian ini. Hasil penelitian menunjukan bahwa tngkat R/C rasio petani yang menerapkan SOP indikasi geografis memperoleh nilai 2,27. Tingkat adopsi terhadap SOP budidaya dan panen tergolong tinggi. Adopsi SOP pascapanen dari pengolahan basah, kering dan madu, hanya proses pengolahan kering yang tingkat adopsinya tinggi. Hal ini diakibatkan karena proses kering merupakan proses pengolahan kopi yang dinilai lebih efisien untuk skala besar dan biaya yang dikeluarkan lebih murah. Berdasarkan hasil penelitian, masih terdapat ketidakselarasan yang terjadi antara SOP indikasi geografis dengan realita yang dihadapi petani di lapangan. Sehingga, saran yang dapat diberikan dari penelitian ini adalah perlunya penyesuaian kembali antara SOP indikasi geografis dengan realita yang dihadapi petani, sehingga SOP dapat relevan dan bisa diikuti oleh petani. Penyuluhan secara intens kepada petani terkait manfaat yang diterima apabila menerapkan SOP indikasi geografis juga sebagai langkah untuk meningkatkan adopsi petani.

Kata kunci: adopsi, keragaan usahatani, kopi, MPIG

Item Type: Thesis (Undergraduate)
Uncontrolled Keywords: adopsi, keragaan usahatani, kopi, MPIG
Subjects: Animal and Agricultural Sciences
Divisions: Faculty of Animal and Agricultural Sciences > Department of Agribusiness
Depositing User: User Agribisnis
Date Deposited: 05 Jan 2024 03:55
Last Modified: 05 Jan 2024 03:55
URI: https://eprints2.undip.ac.id/id/eprint/15052

Actions (login required)

View Item View Item