PURANTIRA, WILIS PUTU (2023) HUBUNGAN PEMBERIAN ASI EKSKLUSIF, ASUPAN ZAT GIZI, RIWAYAT BBLR, DAN PENGETAHUAN GIZI IBU DENGAN KEJADIAN PERAWAKAN PENDEK PADA BADUTA (Studi di Wilayah Puskesmas Kandangan Kabupaten Temanggung). Undergraduate thesis, Universitas Diponegoro.

Text REPO WILIS.pdf - Published Version Download (444kB)

Abstract

Perawakan pendek merupakan masalah gizi kronis yang menggambarkan terhambatnya pertumbuhan akibat malnutrisi dalam jangka panjang yang ditunjukkan dengan nilai z-score TB/U kurang dari -2 SD. Prevalensi anak pendek di Puskesmas Kandangan 30,2% masih tinggi dari angka nasional. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis hubungan pemberian ASI eksklusif, asupan zat gizi (energi, protein, zink, dan zat besi), riwayat BBLR, dan pengetahuan gizi Ibu dengan perawakan pendek baduta di wilayah kerja Puskesmas Kandangan. Penelitian ini menggunakan desain cross sectional. Subjek diambil dengan purposive sampling sesuai dengan kriteria inklusi sejumlah 98 baduta usia 6-23 bulan. Pengumpulan data dengan wawancara menggunakan kuesioner terstruktur, food recall 2x24 jam, SQ-FFQ, dan pengukuran antropometri. Analisis data dilakukan dengan uji Chi Square, Pearson Product Moment, dan Rank Spearman. Hasil penelitian menunjukkan bahwa ada hubungan pemberian ASI eksklusif (p=0,047), riwayat BBLR (p=0,003), dan pengetahuan gizi Ibu (p=0,044) dengan kejadian perawakan pendek pada baduta. Tidak ada hubungan asupan energi (p=0,412), asupan protein (p=0,121), asupan zink (p=0,423), dan asupan zat besi (p=0,813) dengan kejadian pendek baduta. Disimpulkan bahwa pemberian ASI eksklusif, riwayat BBLR, dan pengetahuan gizi Ibu mempengaruhi kejadian anak pendek. Ibu disarankan untuk lebih memperhatikan kondisi kehamilannya dan lebih memperhatikan kebutuhan gizi baduta terutama ASI eksklusif pada 6 bulan awal kehidupannya serta aktif mencari informasi tentang tumbuh kembang baduta.

Kata Kunci: ASI Eksklusif, Asupan Zat Gizi, BBLR, Pengetahuan Gizi Ibu, Perawakan Pendek Baduta

Actions (login required)

View Item