Elce, Novianita (2023) Gambaran Indikator Klinis Diagnosis Insomnia (NANDA-I) pada Lansia di Posyandu Lansia Wilayah Kerja UPTD Puskesmas Kapuan Kabupaten Blora. Undergraduate thesis, Universitas Diponegoro.
Text
BAB 1 (4).pdf Restricted to Repository staff only Download (354kB) |
|
Text
BAB 2 (4).pdf Restricted to Repository staff only Download (258kB) |
|
Text
BAB 3 (4).pdf Restricted to Repository staff only Download (591kB) |
|
Text
BAB 4 (4).pdf Restricted to Repository staff only Download (392kB) |
|
Text
BAB 5 (4).pdf Restricted to Repository staff only Download (412kB) |
|
Text
BAB 6 (4).pdf Restricted to Repository staff only Download (199kB) |
|
Text
COVER-ABSTRAK (3).pdf Download (774kB) |
|
Text
DAFTAR PUSTAKA (12).pdf Download (349kB) |
|
Text
LAMPIRAN (15).pdf Restricted to Repository staff only Download (2MB) |
|
Text
LAMPIRAN (15).pdf Restricted to Repository staff only Download (2MB) |
Abstract
Insomnia merupakan salah satu gangguan tidur yang sering dialami oleh lansia. Lansia yang mengalami insomnia seringkali mengeluhkan gejala seperti kesulitan untuk tidur, bangun terlalu dini, sering terbangun di malam hari dan sulit untuk tidur kembali serta perasaan tidak segar setelah bangun. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mendeskripsikan indikator klinis diagnosis insomnia (NANDA-I) pada Lansia di Posyandu Lansia Wilayah Kerja UPTD Puskesmas Kapuan Kabupaten Blora. Metode penelitian ini menggunakan kuantitatif deskriptif dengan metode pengambilan data secara survey. Sampel penelitian ini adalah 350 lansia yang memiliki insomnia dengan menggunakan teknik purposive sampling. Analisa data menggunakan analisis univariat yang berupa distribusi frekuensi. Hasil penelitian didapatkan lansia yang mengalami insomnia adalah 60-74 tahun (56,6%), perempuan (53,1%), tamat SD (32,3%), petani (48,9%) dan status pernikahan lajang/berpisah/janda/duda (50,2%) dengan gejala insomnia yakni bangun terlalu dini (67,7%), hambatan status kesehatan (64,6%), dan siklus tidur-bangun nonrestoratif (60,0%), mengungkapkan perlu sering tidur disiang hari (59,7%) dan perubahan suasana hati “cemas” (56,0%). Kesimpulan dari penelitian ini adalah terdapat tiga indikator klinis diagnosis insomnia yang paling banyak dialami oleh lansia seperti bangun terlalu dini, hambatan status kesehatan, dan siklus tidur-bangun nonrestoratif. Disarankan lansia dengan insomnia perlu membuat catatan tidur (waktu tidur, jadwal tidur) agar dapat mengidentifikasi kebiasaan tidur apa yang mempengaruhi insomnia dan memanfaatkan fasilitas pelayanan kesehatan terdekat seperti posyandu Lansia agar memperoleh penanganan yang tepat.
Kata Kunci : Diagnosis Keperawatan, Indikator Klinis, Insomnia
Item Type: | Thesis (Undergraduate) |
---|---|
Subjects: | Medicine |
Divisions: | Faculty of Medicine > Department of Nursing |
Depositing User: | Nisnaeni_ N_ Keperawatan_FK |
Date Deposited: | 20 Jun 2023 04:12 |
Last Modified: | 20 Jun 2023 04:12 |
URI: | https://eprints2.undip.ac.id/id/eprint/13650 |
Actions (login required)
View Item |