SINULINGGA, KARINA NABILA VANSKA PUTRI (2023) Analisis Resepsi Khalayak Terhadap Objektifikasi Perempuan Dalam Serial Netflix “Squid Game”. Undergraduate thesis, FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK UNIVERSITAS DIPONEGORO.

	Text Cover.pdf - Submitted Version Download (727kB)
	Text BAB I.pdf - Submitted Version Download (809kB)
	Text BAB II.pdf - Submitted Version Download (350kB)
	Text BAB III.pdf - Submitted Version Restricted to Repository staff only Download (300kB)
	Text BAB IV.pdf - Submitted Version Restricted to Repository staff only Download (591kB)
	Text BAB V.pdf - Submitted Version Restricted to Repository staff only Download (342kB)
	Text BAB VI.pdf - Submitted Version Restricted to Repository staff only Download (339kB)
	Text DAFTAR PUSTAKA.pdf - Submitted Version Download (378kB)

Abstract

Film merupakan salah satu teks media massa yang sampai saat ini masih digemari
oleh masyarakat. Squid Game merupakan salah satu film populer yang bergenre
thriller tentang sekelompok orang yang bersaing dengan mempertaruhkan nyawa
mereka demi hadiah uang sebesar 45.6 miliar won. Penelitian ini bertujuan untuk
melihat bagaimana objektifikasi perempuan ditampilkan dalam adegan film ini dan
bagaimana pemaknaan khalayak terhadap adegan objektifikasi perempuan yang
ditampilkan melalui berbagai aspek film. Penelitian ini merupakan penelitian
kualitatif dengan metode analisis resepsi khalayak dari Stuart Hall yang
mengelompokkan khalayak kedalam 3 posisi yakni posisi dominan, posisi
negosiasi, dan posisi oposisi. Teori utama yang digunakan adalah Teori Cultural
Studies dan Teori Resepsi. Hasil penelitian ini adalah (1) dari sepuluh prefferd
reading yang dikelompokkan kedalam tiga konsep utama Teori Cultural Studies
menunjukkan dari enam narasumber, tiga narasumber laki-laki membentuk variasi
pemaknaan 9 posisi dominan, 8 posisi negosiasi, dan 14 posisi oposisi. Sedangkan
tiga narasumber perempuan membentuk pemaknaan pada 3 posisi dominan, 11
posisi negosiasi, dan 17 posisi oposisi. (2) Preffered reading pada kelompok konsep
hegemoni kelompok berkuasa, narasumber laki-laki yang berusia sekitar 21-23
tahun membentuk 2 posisi dominan, 3 posisi negosiasi, dan 4 posisi oposisi.
Sedangkan narasumber perempuan yang berusia 20-21 tahun membentuk 8 posisi
oposisi dan 1 posisi negosiasi. (3) Preffered Reading pada konsep identitas terlihat
bahwa tiga narasumber laki-laki membentuk sebanyak 3 posisi dominan, 2 posisi
negosiasi dan 4 posisi oposisi, narasumber perempuan membentuk 2 posisi
dominan, 6 posisi negosiasi, dan 1 posisi oposisi. (4) Pemaknaan kepada konsep
representasi menunjukkan narasumber laki-laki membentuk 4 posisi dominan, 2
posisi negosiasi, dan 4 oposisi dan narasumber perempuan membentuk 1 posisi
dominan, 4 posisi negosiasi, dan 7 posisi oposisi. Penelitian ini diharapkan mampu
menyadarkan para pembuat film dan media untuk berhenti mengobjektifikasi
perempuan di dalam suatu teks media massa khususnya film demi menarik
perhatian penonton.

Keywords : Film, Objektifikasi Perempuan, Resepsi Khalayak

Actions (login required)

View Item