Triana, Neny and Sulchan, Mohammad and Mexitalia, Maria (2023) STUDI KOMPARASI PEMBERIAN HIGH SELENIUM FUNCTIONAL FOOD (HSFF) DIBANDINGKAN SELENIUM SUPPLEMENTS (SS) TERHADAP PERKEMBANGAN ANAK AUTISM SPECTRUM DISORDER (ASD) (Analisis biomarker Glutathione Peroxidase (GPx), IL-1β, IL-6, dan TNF-α). Doctoral thesis, Universitas Diponegoro.

	Text (COVER) NENY TRIANA-22010117510004-DISERTASI-COVER.pdf Download (754kB)
	Text (BAB I) NENY TRIANA-22010117510004-DISERTASI-BAB I.pdf Download (341kB)
	Text (BAB II) NENY TRIANA-22010117510004-DISERTASI-BAB II.pdf Restricted to Registered users only Download (720kB) | Request a copy
	Text (BAB III) NENY TRIANA-22010117510004-DISERTASI-BAB III.pdf Restricted to Registered users only Download (370kB) | Request a copy
	Text (BAB IV) NENY TRIANA-22010117510004-DISERTASI-BAB IV.pdf Restricted to Registered users only Download (391kB) | Request a copy
	Text (BAB V) NENY TRIANA-22010117510004-DISERTASI-BAB V.pdf Restricted to Registered users only Download (701kB) | Request a copy
	Text (BAB VI) NENY TRIANA-22010117510004-DISERTASI-BAB VI.pdf Restricted to Registered users only Download (287kB) | Request a copy
	Text (DAPUS-LAMPIRAN) NENY TRIANA-22010117510004-DISERTASI-DAPUS-LAMPIRAN.pdf Restricted to Registered users only Download (3MB) | Request a copy

Abstract

Latar Belakang: Terapi Complementery and Alternative Medicine (CAM) Biological salah satunya dengan diet suplemen selenium, dengan prinsip siklus metilasi diharapkan bisa memperbaiki perkembangan Autism Spectrume Disorder (ASD).
Tujuan penelitian: Untuk membandingkan pengaruh pemberian high selenium functional food (HSFF) dan selenium supplements (SS) terhadap perkembangan anak ASD.
Metode Penelitian: Penelitian double blind randomised controlled trial, dilakukan pada 65 anak ASD, terbagi menjadi kelompok intervensi HSFF (n=22), kelompok intervensi SS (n=22) dan kelompok kontrol (n=21). Kriteria inklusi adalah anak yang didiagnosa ASD, usia 2-6 tahun, mendapatkan terapi medikamentosa dan non medikamentosa. Kriteria ekslusi adalah anak ASD yang tidak berada ditempat penelitian dan memiliki kelainan bawaan yang berat. Intervensi diberikan selama 3 bulan. Kelompok HSFF diberikan lauk tinggi selenium, kelompok SS diberikan suplemen selenium dan kelompok kontrol diberikan tepung mocaf yang disangrai. Perkembangan anak diukur dengan skor ATEC. Kadar GPx, IL-1β, IL-6, dan TNF-α diukur dengan metode ELISA. Uji t-tidak berpasangan dan Man-Whitney digunakan untuk melihat perbedaan rata-rata antar kelompok.
Hasil: Perbaikan Perkembangan secara bermakna pada kelompok intervensi SS lebih tinggi dengan rerata -54,77±-7,03 dibandingkan kelompok intervensi HSFF -20,28±1,33 (ρ<0,001), begitu juga pada kelompok sub skala komunikasi, interaksi sosial, sensori dan perilaku, bermakna pada kelompok SS lebih tinggi dibandingkan HSFF (ρ<0,001). Peningkatan GPx pada ketiga kelompok tidak didapatkan perbedaan yang bermakna (ρ=0,770). Penurunan IL-1β pada kelompok kontrol dan kelompok intervensi SS, ketiga kelompok tidak didapatkan perbedaan yang bermakna (ρ=0,029). Penurunan IL-6 hanya terjadi pada kelompok kontrol, ketiga kelompok tidak didapatkan perbedaan yang bermakna (ρ=0,691), Penurunan TNF-α pada kelompok intervensi SS, ketiga kelompok tidak didapatkan perbedaan yang bermakna (ρ=0,130)
Simpulan: Pemberian HSFF dan SS dapat memperbaiki secara bermakna perkembangan anak ASD. Perbaikan pada kelompok SS lebih baik secara bermakna dibandingkan kelompok HSFF, baik itu perkembangan komunikasi, interaksi sosial, sensori, fisik dan perilaku. Pemberian HSFF dan SS tidak meningkatkan GPx dan tidak menurunkan IL1-β, IL-6 dan TNF-α.

Kata Kunci: ASD, selenium, perkembangan, GPx, IL-1β, IL-6, TNF-α.

Actions (login required)

View Item