Rahmadi, Farid Agung and Kosim, M Sholeh and Sarosa, Gatot Irawan (2013) ERITROSIT BERINTI SEBAGAI ALAT PENUNJANG DIAGNOSIS ASIDOSIS PADA ASFIKSIA NEONATORU. Masters thesis, Universitas Diponegoro.
Text (Cover)
Halaman Judul.pdf Download (108kB) |
|
Text (BAB 1)
Bab 1.pdf Download (32kB) |
|
Text (BAB 2)
Bab 2.pdf Restricted to Registered users only Download (172kB) |
|
Text (BAB 3)
Bab 3.pdf Restricted to Registered users only Download (54kB) |
|
Text (BAB 4)
Bab 4.pdf Restricted to Registered users only Download (108kB) |
|
Text (BAB 5)
Bab 5.pdf Restricted to Registered users only Download (35kB) |
|
Text (BAB 6)
Bab 6.pdf Restricted to Registered users only Download (20kB) |
|
Text (BAB 7)
Bab 7.pdf Restricted to Registered users only Download (6kB) |
|
Text (Daftar Pustaka)
Daftar Pustaka.pdf Restricted to Registered users only Download (17kB) |
Abstract
Latar Belakang : Asfiksia neonatorum merupakan penyebab utama kematianneonatus sebesar 19% dari lima juta bayi lahir hidup di dunia setiap tahun. Asfiksiamengakibatkan hipoksia, hiperkapnia, dan asidosis. Baku emas pemeriksaan asidosisadalah dengan pH darah arteri yang belum dapat dilakukan di tempat dengan saranayang terbatas. Hipoksia memicu terjadi peningkatan jumlah eritrosit dan eritrositberinti. Peningkatan jumlah ini bertujuan untuk meningkatkan oksigenasi jaringandan berbanding lurus dengan semakin beratnya hipoksia. Pemeriksaan jumlaheritrosit berinti dapat dilakukan di tempat dengan sarana terbatas dengan pembacaanpreparat darah apus.Tujuan : Membuktikan jumlah eritrosit berinti dapat menjadi alat penunjangdiagnosis asidosis pada asfiksia neonatorumMetode : Penelitian ini merupakan penelitian uji diagnostik. Asfiksia ditentukandengan nilai Apgar, asidosis ditentukan dengan pH dari pemeriksaan analisisgas darah, dan eritrosit berinti diperiksa menggunakan preparat darah apus. Analisisstatistik menggunakan uji Spearmans, ROC, X2, sensitivitas, spesifisitas, nilai dugapositif dan nilai duga negatif. Analisis data menggunakan program komputer.Hasil : Subyek penelitian berjumlah 49 neonatus asfiksia dengan jumlah bayi yangmengalami asidosis sebanyak 23. Terdapat hubungan yang bermakna antara jumlaheritrosit berinti dengan asidosis (p<0,0001), dengan nilai korelasi sedang (r = -0,516). Jumlah eritrosit berinti 7/100 leukosit memiliki sensitivitas dan spesifisitassebesar 82,6% dan 69,2%, NDP dan NDN sebesar 70,4% dan 81,8%.Simpulan : Terdapat hubungan sedang negatif antara jumlah eritrosit berinti denganasidosis. Jumlah eritrosit berinti 7/100 leukosit dapat digunakan sebagai alatpenunjang diagnosis asidosis pada asfiksia neonatorum.
Item Type: | Thesis (Masters) |
---|---|
Uncontrolled Keywords: | Eritrosit berinti, asidosis, asfiksia. |
Subjects: | Medicine |
Divisions: | Faculty of Medicine > Master Program in Biomedical Science |
Depositing User: | heni lutfiatun |
Date Deposited: | 01 Feb 2023 02:11 |
Last Modified: | 07 Feb 2023 05:01 |
URI: | https://eprints2.undip.ac.id/id/eprint/11564 |
Actions (login required)
View Item |