PUTRI, IKE AGUSTIN HARTANTO (2022) ANALISIS STATUS KEBERLANJUTAN DAN STRATEGI PENGEMBANGAN BUDIDAYA BANDENG TERPADU PADA KAWASAN BUDIDAYA BANDENG DI DESA CLERING, KECAMATAN DONOROJO, KABUPATEN JEPARA (22b414). Undergraduate thesis, Universitas Diponegoro.

Text Cover Ike Agustin 22b414.pdf Download (480kB)

Abstract

RINGKASAN
Ike Agustin Hartanto Putri. 26020118130116. Analisis Status Keberlanjutan
dan Strategi Pengembangan Budidaya Bandeng Terpadu pada Kawasan Budidaya
Bandeng di Desa Clering, Kecamatan Donorojo, Kabupaten Jepara (Tita
Elfitasari dan Diana Rachmawati).
Ikan Bandeng (Chanos chanos) memiliki potensi yang besar untuk
dikembangkan. Hasil produksi bandeng di Jawa Tengah pernah mencapai 90,304
ton pada tahun 2014; 80,140 ton pada tahun 2015; dan 83,328 ton pada tahun
2016 atau meningkat 5,1% dibanding tahun 2013 yang hanya 72,350 ton (KKP,
2017). Permasalahan umum dalam sub sektor akuakultur saat ini adalah
kontribusi yang masih sangat kecil terhadap pertumbuhan ekonomi nasional.
Sektor perikanan hanya memberikan kontribusi terhadap Produk Dosmestik Bruto
(PDB) Indonesia sebesar 2,59%, berarti hanya memberikan kontribusi sekitar
1,25% saja. Nilai Tukar Pembudidaya Ikan (NTPi) masih sangat riskan, fluktuatif,
dan cenderung mengarah angka di bawah standar. Artinya daya beli pembudidaya
ikan masih rendah. Fakta empiris ini, disebabkan tata kelola pemanfaatan
ekonomi akuakultur masih belum efisien (mulai dari proses produksi di hulu, tata
niaga pasar, hingga sampai ke hilir). Salah satu program pada tahun 2021 yang
diusung oleh Kementrian Kelautan dan Perikanan (KKP) adalah program prioritas
nasional untuk pengembangan klaster tambak bandeng terpadu di Kabupaten
Jepara. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menilai status keberlanjutan
pengembangan usaha bandeng sebelum adanya intervensi program, dan
menentukan strategi adaptif untuk pelaksanaan program pengembangan budidaya
bandeng terpadu. Metode yang dilakukan pada penelitian ini adalah metode
kombinasi (penelitian kualitatif dan kuantitatif). Penilaian status keberlanjutan
menggunakan pendekatan Multi Dimensional Scalling (MDS) dengan Teknik
Ordinasi Rapfish (Rapid Appresial for Fisheries). Sedangkan penentuan strategi
melalui pendekatan SWOT. Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa terdapat
6 subsistem memiliki kategori status kurang berkelanjutan, masing-masing : sub
sistem produksi dan ekologi dengan indeks 46,73; sub sistem promosi dan
pengembangan produk dengan indeks 23,21; sub sistem tata niaga dan pasar
dengan indeks 39,00; sub sistem pembiayaan mikro dengan indeks 29,00; sub
sistem regulasi dan kelembagaan indeks 34,26; dan sub sistem sosial dan ekonomi
dengan indeks 49,93. Sedangkan sebanyak 1 sub sistem memiliki kategori cukup
berkelanjutan yaitu sub sistem teknologi dan infrastruktur. Masing-masing strategi
yang harus diambil dalam pengembangan budidaya bandeng terpadu yaitu fokus
pada perbaikan kinerja masing-masing sub sistem yang memiliki kategori status
keberlanjutan rendah.
Kata kunci : bandeng, faktor pengungkit, keberlanjutan, subsistem, terpadu

SUMMARY
Ike Agustin Hartanto Putri. 26020118130116. Analysis of Sustainability Status
and Strategy for Development of Integrated Milkfish Cultivation in Milkfish
Cultivation Area in Clering Village, Donorojo District, Jepara Regency (Tita
Elfitasari dan Diana Rachmawati).
Milkfish (Chanos chanos) has great potential to be developed. Milkfish
production in Central Java had reached 90,304 tons in 2014; 80,140 tons in
2015; and 83,328 tons in 2016 or an increase of 5.1% compared to 2013 which
was only 72,350 tons (KKP, 2017). A common problem in the aquaculture subsector today is that its contribution is still very small to national economic
growth. The fisheries sector only contributes to Indonesia's Gross Domestic
Product (GDP) of 2.59%, meaning that it only contributes around 1.25%. The
Fish Cultivator Exchange Rate (NTPi) is still very risky, fluctuating, and tends to
lead to below-standard figures. This means that the purchasing power of fish
farmers is still low. This empirical fact is due to the inefficient management of
aquaculture economic utilization (starting from the upstream production process,
market trading system, to downstream). One of the programs in 2021 carried out
by the Ministry of Maritime Affairs and Fisheries (KKP) is a national priority
program for the development of integrated milkfish pond clusters in Jepara
Regency. The purpose of this study was to assess the sustainability status of
milkfish business development prior to program intervention, and to determine
adaptive strategies for the implementation of the integrated milkfish cultivation
development program. The method used in this research is a combination method
(qualitative and quantitative research). Assessment of sustainability status uses
the Multi Dimensional Scaling (MDS) approach with the Rapfish Ordination
Technique (Rapid Apprecial for Fisheries). While determining the strategy
through the SWOT approach. The results of this study indicate that there are 6
subsystems that have less sustainable status categories, respectively: production
and ecological sub-systems with an index of 46.73; product promotion and
development sub-system with an index of 23.21; trading and market sub-system
with an index of 39.00; micro-financing sub-system with an index of 29.00; subsystem of regulation and institutional index 34.26; and the social and economic
sub-system with an index of 49.93. Meanwhile, as many as 1 sub-system has a
fairly sustainable category, namely the technology and infrastructure sub-system.
Each strategy that must be taken in the development of integrated milkfish
cultivation is to focus on improving the performance of each sub-system that has a
low sustainability status category.
Keywords: milkfish, leveraging factor, sustainability, subsystem, integrated

Actions (login required)

View Item