Search for collections on Undip Repository

TEPUNG NANOKALSIUM DARI BERBAGAI JENIS LIMBAH KOMODITAS PERIKANAN YANG DIEKSTRAKSI DENGAN METODE BASA (22t300)

ASYARIAH, CHOFIFAH (2022) TEPUNG NANOKALSIUM DARI BERBAGAI JENIS LIMBAH KOMODITAS PERIKANAN YANG DIEKSTRAKSI DENGAN METODE BASA (22t300). Undergraduate thesis, Universitas Diponegoro.

[img] Text
Cover Chofifah Asyariah 22t300.pdf

Download (524kB)

Abstract

ABSTRAK
Chofifah Asyariah. 26060118120009. Tepung Nanokalsium dari Berbagai Jenis
Limbah Komoditas Perikanan yang Diekstraksi dengan Metode Basa
(Retno Ayu Kurniasih dan Slamet Suharto).
Hasil olahan produk perikanan menghasilkan limbah komoditas perikanan
yang banyak seperti tulang, karapas dan cangkang, sehingga perlu dimanfaatkan
dengan baik salah satunya sebagai nanokalsium. Tepung nanokalsium merupakan
kalsium berukuran nano yang dapat dibuat dari limbah perikanan seperti tulang
ikan, karapas dan cangkang. Penggunaan bahan baku nanokalsium berhubungan
dengan kualitas nanokalsium yang dihasilkan. Penelitian ini bertujuan menganalisa
jenis bahan baku dalam tepung nanokalsium, mengetahui ukuran partikel dan gugus
fungsi serta menentukan jenis limbah yang baik tingkat penyerapan di dalam tubuh.
Metode penelitian ini adalah eksperimental laboratories dengan menggunakan
Rancangan Acak Lengkap (RAL). Data parametrik dilakukan analisis dengan
ANOVA dilanjutkan menggunakan Uji Beda Nyata Jujur (BNJ). Perlakuan yang
digunakan pada penelitian ini yaitu pembuatan nanokalsium menggunakan bahan
baku tulang ikan nila (Oreochromis niloticus), tulang ikan manyung (Arius
thalassinus), tulang sotong (Sepia sp.), karapas rajungan (Portunus pelagicus) dan
cangkang kerang simping (Amusium pleuronectes). Ekstraksi nanokalsium
menggunakan NaOH 1N selama 1 jam, netralisasi hingga pH 7, dikeringkan suhu
50oC dan pengecilan ukuran partikel. Perbedaan bahan baku mempengaruhi
karakteristik nanokalsium. Nilai rendemen nanokalsium rajungan dengan sotong
tidak berbeda nyata, sedangkan rajungan dengan tulang ikan nila, ikan manyung,
dan kerang simping berbeda nyata. Nilai kalsium tertinggi berasal dari tulang
sotong (16,29±7,84%). Nilai fosfor tertinggi dari tulang manyung (8,73±0,27%).
Derajat putih tertinggi diperoleh tulang sotong (90,50±0,20%). Total soluble solid
tertinggi dari cangkang kerang simping (0,71± 0,09 Brix%). Nilai ukuran partikel
semua sampel yaitu 531,3 s.d 909,8 nm. Berdasarkan ui FTIR tepung nanokalsium
semua sampel mengandung kalsium dalam bentuk kalsium fosfat, karbonat dan
gugus hidroksil. Kualitas nanokalsium terbaik dihasilkan dari nanokalsium karapas
rajungan. Hasil penelitian menunjukan pada nanokalsium karapas rajungan
menghasilkan ukuran partikel sebesar 601,4 nm, dan memiliki nilai rasio mendekati
3:1 yaitu 4,51:1.
Kata kunci: Nanokalsium, Bahan Baku, Ekstraksi, NaOH, Karakteristik

ABSTRACT

Chofifah Asyariah. 26060118120009. Nanocalcium Flour from Various Tyes of
Fishery Commodity Waste Extracted by Basic Method.
(Retno Ayu Kurniasih and Slamet Suharto).
Nanocalcium flour is a nano-sized calcium that can be made from fishery waste
such as fish bones, carapace and shells. The use of nanocalcium raw materials is
related to the quality of the resulting nanocalcium. This study aims to analyze the
types of raw materials in nanocalcium flour, determine the particle size and
functional groups and determine the type of waste and the level of absorption in the
body. This research method is an experimental laboratory using a completely
randomized design (CRD). Parametric data were analyzed using ANOVA followed
by Honest Significant Difference Test (BNJ). The treatments used in this study were
the manufacture of nanocalcium using tilapia bones (Oreochromis niloticus),
catfish bones (Arius thalassinus), cuttlefish bones (Sepia sp.), crab shells (Portunus
pelagicus) and scallop shells (Amusium pleuronectes). Extraction of nanocalcium
using 1N NaOH for 1 hour, neutralization to pH 7, drying at 50oC and reducing
the particle size. Differences in raw materials that affect nanocalcium. The value
of the nanocalcium yield of crab with cuttlefish was not significantly different, while
that of crab with bones of tilapia, catfish and scallops were significantly different.
The highest calcium value came from cuttlefish bones (16.29±7.84%). The highest
phosphorus value of catfish bone (8.73±0.27%). The highest degree of whiteness
was obtained by cuttlefish bone (90.50±0.20%). The highest total soluble solid from
scallop shells (0.71± 0.09 Brix%). The particle size values for all samples are 531.3
to 909.8 nm. Based on the FTIR of nanocalcium flour, all samples contained
calcium in the form of calcium phosphate, carbonate and hydroxyl groups. The best
quality of nanocalcium produced from crab carapace nanocalcium. The results
showed that the crab carapace nanocalcium produced a particle size of 601.4 nm,
and had a ratio value close to 3:1, namely 4.51:1.
Keywords: Nanocalcium, Raw Material, NaOH, Characteristics

Item Type: Thesis (Undergraduate)
Uncontrolled Keywords: Nanokalsium, Bahan Baku, Ekstraksi, NaOH, Karakteristik, Nanocalcium, Raw Material, NaOH, Characteristics
Subjects: Fisheries And Marine Sciences
Divisions: Faculty of Fisheries and Marine Sciences > Department of Fishery Products Technology
Depositing User: pancasila wati
Date Deposited: 17 Jan 2023 04:26
Last Modified: 25 May 2023 03:23
URI: https://eprints2.undip.ac.id/id/eprint/11263

Actions (login required)

View Item View Item