Jundi, Abdullah and Santoso, Budi and Saptono, Hendro (2022) PERAN BALAI BESAR PENGAWASAN OBAT DAN MAKANAN SEMARANG TERHADAP PERLINDUNGAN KONSUMEN KOSMETIK ILEGAL DI KOTA SALATIGA (Studi Kasus BBPOM Semarang 29 Juni 2022). - 151 DG 2022. Undergraduate thesis, Universitas Diponegoro.
![]() |
Text
Abdullah Jundi-abstrak.pdf Download (185kB) |
![]() |
Text
Abdullah Jundi-bab 1.pdf Download (371kB) |
![]() |
Text
Abdullah Jundi-bab 2.pdf Restricted to Repository staff only Download (491kB) |
![]() |
Text
Abdullah Jundi-bab 3.pdf Restricted to Repository staff only Download (471kB) |
![]() |
Text
Abdullah Jundi-bab 4.pdf Restricted to Repository staff only Download (187kB) |
![]() |
Text
Abdullah Jundi-dapus.pdf Download (442kB) |
Abstract
Pada era perdagangan bebas sekarang banyak kosmetik yang beredar di pasaran dengan berbagai jenis merek. Keinginan masyarakat untuk selalu tampil cantik banyak dimanfaatkan oleh pelaku usaha yang tidak bertanggung jawab dengan memproduksi atau memperdagangkan kosmetik yang tidak memenuhi persyaratan untuk di edarkan ke masyarakat. Kebanyakan masyarakat sangat tertarik membeli produk kosmetik dengan harga murah serta hasilnya cepat terlihat. Oleh karena itu, masyarakat banyak yang memakai jalan alternatif untuk membeli suatu produk walaupun produk kosmetik yang dibelinya tidak memenuhi persyaratan serta tidak terdaftar dalam BPOM. Kosmetik tersebut malah di dapatkan dengan harga yang terjangkau karena tidak adanya nomor izin edar dari BPOM. Tidak adanya label bahan baku kosmetik, dan tidak adanya tanggal kadaluwarsa produk. Karena harganya yang murah, dan dapat dibeli dengan mudah sehingga kosmetik tanpa izin edar ini mudah dikonsumsi oleh masyarakat. Ketidaktahuan konsumen akan efek samping yang ditimbulkan dari kosmetik mengandung bahan berbahaya biasa dijadikan suatu alasan mereka untuk masih tetap menggunakan kosmetik tersebut. Konsumen biasanya tidak meneliti suatu produk sebelum membeli, ini biasa menjadi salah satu faktor mengapa produk kosmetik yang mengandung bahan berbahaya masih diminati oleh masyarakat. Mereka umumnya langsung membeli produk kosmetik tanpa pertimbangan terlebih dahulu mengingat produk yang dibeli memberikan efek samping secara langsung. Metode analisis data yang digunakan adalah metode normatif kualitatif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa perlindungan hukum bagi konsumen terhadap peredaran kosmetik yang mengandung bahan berbahaya telah dilakukan oleh pemerintah dan jajarannya dengan cara pembinaan dan pengawasan oleh Balai Besar Pengawas Obat dan Makanan Semarang (BBPOM)
Kata Kunci : Perlindungan Konsumen, Kosmetik, Bahan Tambahan Berbahaya
Item Type: | Thesis (Undergraduate) |
---|---|
Uncontrolled Keywords: | Perlindungan Konsumen, Kosmetik, Bahan Tambahan Berbahaya |
Subjects: | Law |
Divisions: | Faculty of Law > Department of Law |
Depositing User: | Mr Perpus FH1 |
Date Deposited: | 06 Dec 2024 04:42 |
Last Modified: | 06 Dec 2024 04:42 |
URI: | https://eprints2.undip.ac.id/id/eprint/11230 |
Actions (login required)
![]() |
View Item |