Sekarfajarwati, Ayu Putri and Turisno, Bambang Eko and Triyono, Triyono (2022) KEABSAHAN PERKAWINAN BAGI PENGHAYAT KEPERCAYAAN DI KABUPATEN BATANG. -099 PDT 2022. Undergraduate thesis, Universitas Diponegoro.
![]() |
Text
Ayu Putri Sekarfajarwati_cover.pdf Download (269kB) |
![]() |
Text
Ayu Putri Sekarfajarwati_abstrak.pdf Download (43kB) |
![]() |
Text
Ayu Putri Sekarfajarwati_bab 1.pdf Restricted to Repository staff only Download (215kB) |
![]() |
Text
Ayu Putri Sekarfajarwati_bab 2.pdf Restricted to Repository staff only Download (149kB) |
![]() |
Text
Ayu Putri Sekarfajarwati_bab 3.pdf Restricted to Repository staff only Download (294kB) |
![]() |
Text
Ayu Putri Sekarfajarwati_bab 4.pdf Restricted to Repository staff only Download (109kB) |
![]() |
Text
Ayu Putri Sekarfajarwati_dapus.pdf Download (169kB) |
Abstract
Lahirnya Putusan Mahkamah Konstitusi Nomor 97/PUU-IV/2016 telah menjadi bukti akan terbukanya pintu gerbang bagi pengakuan atas hak-hak konstitusi bagi penganut kepercayaan di Indonesia. Terutama kini bahwa definisi agama dan kepercayaan tidak terbatas pada ke-enam agama yang diakui saja, melainkan juga termasuk dalam kepercayaan lain yang merupakan warisan budaya dari leluhur secara turun temurun. Hal ini secara signifikan juga berpengaruh terhadap keabsahan perkawinan yang dilaksanakan oleh penghayat kepercayaan dan proses pencatatan perkawinannya. Tujuan dilakukannya penelitian ini adalah untuk mengetahui keabsahan perkawinan yang dilaksanakan oleh penghayat kepercayaan di Indonesia. Serta mengidentifikasi faktor-faktor apa saja yang menghambat proses pencatatan penghayat perkawinan. Metode yang digunakan adalah yuridis, normatif, dan empiris. Penelitian menjelaskan mengenai bagaimana keabsahan perkawinan penghayat kepercayaan di Kabupaten Batang. Sebelumnya telah dilakukan terlebih dahulu bahwa perkawinan tersebut dinyatakan sah oleh pemuka penghayat sebelum akhirnya dicatatkan di Kantor Catatan Sipil sesuai dengan ketentuan dalam PP Nomor 40 Tahun 2019. Faktor yang menghambat proses pencatatan perkawinan terbagi menjadi faktor internal dan eksternal. Faktor internal yaitu terbatasnya jumlah pemuka penghayat, adanya keyakinan bahwa sah secara adat sudah cukup, dan ketiadaan tempat pemberkatan. Kemudian faktor eksternal adalah proses administrasi yang lebih panjang, waktu pencatatan terlalu singkat, dan faktor aksesibilitas. Selain itu, akibat dari perkawinan yang tidak dicatatkan adalah kekerasan dalam rumah tangga, maraknya poligami, dan maraknya perkawinan anak.
Kata kunci: Keabsahan Perkawinan, Penghayat Kepercayaan
Item Type: | Thesis (Undergraduate) |
---|---|
Uncontrolled Keywords: | Keabsahan Perkawinan, Penghayat Kepercayaan |
Subjects: | Law |
Divisions: | Faculty of Law > Department of Law |
Depositing User: | Mr Perpus FH1 |
Date Deposited: | 28 Feb 2025 04:09 |
Last Modified: | 28 Feb 2025 04:09 |
URI: | https://eprints2.undip.ac.id/id/eprint/11125 |
Actions (login required)
![]() |
View Item |