Puspitasari, Rita Anggraeni and Purnomo, Hery and Partiningrum, Dwi Lestari (2022) Hubungan Derajat Keparahan Non Alcoholic Fatty Liver Disease dengan Estimated Glomerular Filtration Rate Pada Pasien Penyakit Ginjal Kronik (Studi kasus pada Pasien Penyakit Ginjal Kronik dengan Non Alcoholic Fatty Liver Disease di RSUP dr. Kariadi). Masters thesis, Universitas Diponegoro.

Text (ABSTRAK) ABSTRAK.pdf Download (64kB)

Abstract

Latar Belakang: Penyakit perlemakan hati merupakan istilah untuk orang yang menderita penyakit perlemakan hati non-alkohol (NAFLD), NAFLD merupakan penyakit multisistem yang meningkatkan resiko komplikasi non-alcoholic steatohepatis (NASH), sirosis, karsinoma hepatoseluler, diabetes mellitus tipe 2 (DMT2), penyakit ginjal kronik (PGK). Standar baku emas diagnosis NAFLD adalah biopsi hati. Ketidaknyamanan dan besarnya biaya prosedur invasif ini, menyebabkan digunakannya alat diagnostik non invasif lain seperti ultrasonografi (USG) dan transient elastography (TE) fibroscan. PGK dan NAFLD memiliki patofisiologi yang sama yaitu ditandai dengan gangguan metabolisme substrat seluler, deposisi lemak, yang memicu stres oksidatif dan respons inflamasi dan pro-fibrotik untuk mendorong perkembangan kedua proses penyakit. Steatosis hati dengan PGK mengakibatkan penurunan laju filtrasi glomerulus yang dapat meningkatkan keparahan PGK.
Tujuan: Menganalisa hubungan derajat keparahan NAFLD dengan laju filtrasi glomerulus studi kasus pada pasien penyakit ginjal kronis dengan NAFLD.
Metode dan Material: penelitian dengan pendekatan cross sectional. Terdapat 320 pasien penderita PGK dan didapatkan 54 pasien PGK dengan NAFLD kemudian di ukur NAFLD Fibrosis Score dan 25 pasien yang di fibroscan
Hasil Penelitian : Subyek penelitian terdiri dari 320 pasien terdiagnosis PGK dan 54 pasien yang terdiagnosis PGK dengan NAFLD (16,9%). Terdapat hubungan signifikan antara NAFLD fibrosis score (r=-0,284 p=0,038) dan liver stiffness measurement dengan eGFR (r=-0,885 p=<0,001). Namun demikian tidak terdapat hubungan bermakna antara controlled attenuation parameter (CAP) dengan eGFR
Kesimpulan: Terdapat hubungan signifikan dengan korelasi negatif antara NAFLD fibrosis score dan liver stiffness measurement dengan eGFR. Tidak terdapat hubungan CAP dengan eGFR
Kata kunci: NAFLD, PGK, NAFLD fibrosis score, CAP, liver stiffness measurement

Actions (login required)

View Item