ELISTA, AMANDA and Kismartini, Kismartini and Rahman, Amni Zarkasyi (2021) PERAN STAKEHOLDER DALAM PROGRAM PENCEGAHAN KEKERASAN DALAM RUMAH TANGGA DI KOTA SEMARANG /51/ADM.PUBLIK/2021. Undergraduate thesis, Faculty of Social and Political Science.

	Text COVER.pdf - Published Version Download (492kB)
	Text BAB 1.pdf - Published Version Download (380kB)
	Text BAB 2.pdf - Published Version Download (321kB)
	Text BAB 3.pdf - Published Version Restricted to Repository staff only Download (973kB)
	Text BAB 4.pdf - Published Version Restricted to Repository staff only Download (322kB)
	Text BAB 5.pdf - Published Version Restricted to Repository staff only Download (58kB)
	Text DAFTAR PUSTAKA.pdf - Published Version Download (82kB)
	Text LAMPIRAN.pdf - Published Version Restricted to Repository staff only Download (921kB)

Abstract

Masih tingginya angka KDRT di Kota Semarang menjadi permasalahan yang harus
segera ditangani bersama. Hal itu dikarenakan KDRT merupakan jenis kekerasan yang paling
banyak terjadi di Semarang dari tahun 2016-2020. Guna mencegah semakin banyaknya
angka KDRT diperlukan peranan dari berbagai stakeholder pemerintah, lembaga masyarakat
maupun swasta. Pelaksanaan peran tersebut terdiri atas peran sebagai policy creator,
koordinator, fasilitator, implementor & akselerator. Metode dalam penelitian ini adalah
deskriptif kualitatif dengan teknik pengumpulan data melalui wawancara dan dokumentasi.
Penentuan subjek menggunakan purposive sampling, kualitas data menggunakan triangulasi
sumber. Hasil peneltian menunjukkan bahwa pelaksanaan peran stakeholder telah berjalan
cukup baik, namun belum optimal hal ini terlihat dari ditemukannya permasalahan 1) masih
tingginya angka KDRT di Semarang 2) kurangnya komitmen masyarakat & DP3A untuk
mencegah KDRT 3) kurangnya dana dalam melaksanakan sosialisasi di level RT/RW. Hasil
identifikasi stakeholder terbagi menjadi a) stakeholder pemerintah yang menjalankan peran
sebagai policy creator, koordinator, fasilitator & implementor. Pada pelaksanaan peran
tersebut ditemukan penyebab masih tingginya angka KDRT karena faktor ekonomi, budaya
patriarki, Kota Semarang sebagai kota yang kompleks b) stakeholder lembaga masyarakat
sebagai fasilitator & implementor ditemukan penyebab tingginya angka KDRT karena faktor
kesadaran warga Kota Semarang untuk melapor c) stakeholder swasta sebagai akselerator
telah menjalankan perannya dengan baik melalui CSR. Saran yang diberikan adalah saling
menguatkan komitmen antar stakeholder, APSAI melalui CSR perusahaan dapat
menyalurkan dananya bagi stkaholder lain yang kekurangan dana untuk melaksanakan
program, masih tingginya angka KDRT dapat ditekan dengan pelatihan ekonomi digital,
membangun perspektif adil gender, mendorong masyarakat untuk berani melapor disertai
dengan penanganan yang cepat & tepat, membangun kesadaran warga Kota Semarang untuk
peduli pada persoalan KDRT.
Kata Kunci : Peran, Stakeholder, Pencegahan KDRT

Actions (login required)

View Item