Wirastomo, Himawan Bagas and Lituhayu, Dyah (2020) Policy Change dalam Kebijakan Kerjasama Sister City antara Kota Semarang dengan Kota Brisbane Tahun 2018-2023 / 64/ADM. PUBLIK/2020. Undergraduate thesis, Faculty of Social and Political Science.

	Text Cover.pdf - Published Version Download (640kB)
	Text Bab 1.pdf - Published Version Download (478kB)
	Text Bab 2.pdf - Published Version Download (445kB)
	Text Bab 3.pdf - Published Version Restricted to Repository staff only Download (276kB)
	Text Bab 4.pdf - Published Version Restricted to Repository staff only Download (207kB)
	Text Bab 5.pdf - Published Version Restricted to Repository staff only Download (15kB)
	Text Daftar Pustaka.pdf - Published Version Restricted to Repository staff only Download (165kB)

Abstract

Kebijakan kerjasama sister city antara Kota Semarang dengan Kota Brisbane merupakan kebijakan yang sudah berjalan hingga 25 tahun (per 2018). Kebijakan ini memiliki permasalahan berupa tidak adanya output yang dihasilkan meskipun sudah berjalan hingga 25 tahun. Namun pada 2018 kebijakan kerjasama sister city ini oleh Pemerintah Kota Semarang dan Pemerintah Kota Brisbane diputuskan untuk dilanjutkan hingga tahun 2023 dengan adanya penandatanganan Memorandum Saling Pengertian yang disepakati oleh kedua pihak. Berdasarkan penjelasan tersebut, penelitian ini bertujuan untuk mengetahui mengapa kebijakan kerjasama sister city ini dilanjutkan meskipun tidak ada output yang dihasilkan dari kerjasama ini selama 25 tahun. Penelitian ini menggunakan metode penelitian kualitatif dengan sumber data berasal dari wawancara terhadap narasumber yang ditentukan melalui snowball sampling dengan Subbagian Kerjasama Antar Lembaga Sekretariat Daerah Kota Semarang sebagai informan kunci. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat perubahan kebijakan yang terjadi pada kebijakan kerjasama sister city ini yaitu pada regulasi yang digunakan sebagai landasan hukum pelaksanaan kerjasama sister city serta bidang kerjasama yang disepakati bersama oleh Pemerintah Kota Semarang dan Pemerintah Kota Brisbane. Ditemukan pula adanya faktor-faktor penyebab dilanjutkannya kebijakan kerjasama sister city antara kedua kota tersebut yang meliputi faktor internal dan faktor eksternal. Faktor internal yang dimaksud adalah adanya inisiatif dari Pemerintah Kota Semarang untuk melanjutkan kebijakan ini dengan berbagai alasan. Sedangkan faktor eksternalnya adalah adanya himbauan dari Pemerintah Pusat untuk mengoptimalisasi kerjasama sister city yang telah ada sebagai akibat dari adanya regulasi yang baru. Selain itu tidak ditemukan adanya urgensi untuk menghentikan kerjasama ini karena kecenderungannya justru menguntungkan pihak Kota Semarang. Perubahan kebijakan yang terjadi ternyata tidak membuat implementasi berjalan maksimal sehingga tidak berpengaruh terhadap pembangunan Kota Semarang. Namun kerjasama sister citytersebut mempunyai peran sebagai perantara dengan Kota Toyama yang memberikan dampak terhadap visi pembangunan Kota Semarang mengenai kota yang memperhatikan lingkungan melalui kerjasama konversi bahan bakar gas pada BRT Kota Semarang.
Kata Kunci : Policy Change, Kebijakan Kerjasama Daerah, Sister City

Actions (login required)

View Item