Rayhan, Al Ghiffari Muhammad and Nindita, Yora and Maharani, Nani (2022) Pengaruh Pemberian Ekstrak Biji Melinjo (Gnetum gnemon L.) Terhadap Kadar Asam Urat Tikus Galur Wistar Jantan Hiperurisemia. Undergraduate thesis, Universitas Diponegoro.

	Text (COVER) COVER.pdf Download (209kB)
	Text (BAB 1) BAB 1.pdf Download (141kB)
	Text (BAB 2) BAB 2.pdf Restricted to Registered users only Download (380kB) | Request a copy
	Text (BAB 3) BAB 3.pdf Restricted to Registered users only Download (158kB) | Request a copy
	Text (BAB 4) BAB 4.pdf Restricted to Registered users only Download (93kB) | Request a copy
	Text (BAB 5) BAB 5.pdf Restricted to Registered users only Download (133kB) | Request a copy
	Text (BAB 6) BAB 6.pdf Restricted to Registered users only Download (65kB) | Request a copy
	Text (DAPUS-LAMPIRAN) DAPUS-LAMPIRAN.pdf Restricted to Registered users only Download (1MB) | Request a copy

Abstract

Latar Belakang : Asam urat merupakan produk akhir dari katabolisme purin yang terjadi di hati. Peningkatan kadar asam urat dalam darah disebut hiperurisemia. Hiperurisemia yang tidak tindaklanjuti akan menyebabkan asam urat terdeposit pada cairan sendi atau pirai. Tanaman melinjo merupakan tanaman otentik Indonesia yang mulai banyak diteliti. Biji melinjo (Gnetum gnemon L.) memiliki kandungan flavonoid dan stilbenoid yang berperan sebagai antioksidan dan berpotensi sebagai antihiperurisemia

Tujuan : Mengetahui pengaruh ekstrak biji melinjo terhadap kadar asam urat tikus wistar jantan hiperurisemia

Metode : Tiga puluh enam ekor tikus wistar jantan dibagi menjadi 6 kelompok secara acak yaitu kelompok kontrol sehat, kontrol hiperurisemia, kontrol Allopurinol, dan 3 kelompok perlakuan. Induksi hiperurisemia menggunakan potasium oksonat dan kaldu blok Maggie® selama 4 minggu. Ekstrak biji melinjo dosis 250, 500, dan 2000 mg/kgBB, serta Allopurinol 90 mg/kgBB diberikan oral selama 2 minggu. Analisis statistik dilakukan untuk mengetahui perbedaan antar kelompok sebelum dan sesudah perlakuan

Hasil : pemberian ekstrak biji melinjo dengan 3 dosis dapat menurunkan kadar asam urat secara signifikan (p<0,05) masing-masing dari 5,61±0,95 ke 2,45±1,21; 5,86±1,84 ke 2,04±1,11; 5,95±0,91 ke 3,59±1,58. Perbandingan efek ketiga dosis ekstrak biji melinjo tersebut tidak signifikan. Efektivitas ekstrak biji melinjo dosis 500 mg/kgBB menurunkan kadar asam urat sebesar 65%, dosis 250 mg/kgBB sebesar 56%, sedangkan allopurinol 90 mg/kgBB sebesar 10%. Dapat disimpulkan bahwa ekstrak biji melinjo dapat menurunkan kadar asam urat walaupun tidak terdapat efek dosis bertingkat.

Actions (login required)

View Item