Sihono, Sihono and Fitriyah, Fitriyah (2020) SANTRI, KYAI, DAN PESANTREN (STUDI KASUS: KEMENANGAN PASANGAN GANJAR PRANOWO-TAJ YASIN PADA PILGUB JATENG 2018) /77/PEM/2020. Undergraduate thesis, Faculty of Social and Political Science.

	Text cover.pdf - Published Version Download (1MB)
	Text BAB I.pdf - Published Version Download (680kB)
	Text BAB II.pdf - Published Version Download (949kB)
	Text BAB III.pdf - Published Version Restricted to Repository staff only Download (747kB)
	Text BAB IV.pdf - Published Version Restricted to Repository staff only Download (584kB)
	Text Daftar Pustaka.pdf - Published Version Download (582kB)
	Text LAMPIRAN.pdf - Published Version Restricted to Repository staff only Download (873kB)

Abstract

Keterbukaan sistem Pemilu memungkinkan keterlibatan berbagai instrumen untuk melakukan mobilisasi politik, termasuk di dalamnya adalah instrumen non partai. Pilgub Jateng tahun 2018 adalah salah satu contoh keterlibatan instrumen non partai yang terbentuk melalui modal sosial jaringan santri Ponpes Al Anwar Sarang, Rembang yang mendukung pasangan Ganjar-Yasin. Peran ini pada umumnya dijalankan oleh partai politik yang berperan memobilisasi masa, yang dalam hal ini jaringan santri juga terlibat dalam mobilisasi masa. Oleh karena itu, penelitian ini bertujuan untuk menjelaskan dan menganalisis mengenai penggunaan jaringan santri sebagai mesin politik dalam kontestasi Pilgub.
Metode penelitian yang digunakan pada penelitian ini menggunakan metode penelitian deskriptif kualitatif, dengan teknik pengumpulan data melalui wawancara. Data yang diperoleh kemudian dianalisis dengan data sekunder yang diperoleh melalui buku dan hasil penelitian yang terdahulu.
Hasil penelitian menunjukan bahwa peran ketokohan kyai dan jaringan menjadi faktor penyumbang terhadap kemenangan pasangan Ganjar-Yasin di Kabupaten Rembang dan daerah-daerah berbasis santri yang memiliki tautan dengan Ponpes Al Anwar. Melalui ketokohan kyai yang memiliki ikatan kuat dengan santri dan masyarakat terbentuklah pola patron klien dengan pihak kyai mendorong pengikutnya untuk mengikuti orientasi politik kyai. Selain itu, modal sosial jaringan santri Ponpes Al Anwar bertugas sebagai mesin politik dengan mengenalkan program-program dari pasangan Ganjar-Yasin. Pengenalaan yang dilakukan oleh jaringan santri ini menggunakan pendekatan direct selling yakni melalui pengajian-pengajian keagamaan dan majelis-majelis Islam. Melalui penggunaan jaringan santri sebagai mesin politik ini memberikan efek dalam pengeluaran ongkos Pemilu yang dikenal mahal, sehingga cara ini seharusnya bisa diterapkan bagi bakal calon lain yang maju dalam Pemilu.
Kata Kunci: Mobilisasi Politik, Jaringan Santri, Ketokohan Kyai

Actions (login required)

View Item