Asy Syaukani, Ghiffary and Sardini, Nur Hidayat (2020) Pragmatisme Kaderisasi Internal DPP Partai Golkar Era Reformasi (Studi Kasus di DPP Partai Golkar) / 48/PEM/2020. Undergraduate thesis, Faculty of Social and Political Science.

	Text COVER.pdf - Published Version Download (300kB)
	Text BAB 1.pdf - Published Version Download (199kB)
	Text BAB II.pdf - Published Version Download (163kB)
	Text BAB III.pdf - Published Version Restricted to Repository staff only Download (182kB)
	Text BAB IV.pdf - Published Version Restricted to Repository staff only Download (145kB)
	Text BAB V.pdf - Published Version Restricted to Repository staff only Download (82kB)
	Text DAFTAR PUSTAKA.pdf - Published Version Download (107kB)

Abstract

Kaderisasi mempertahankan eksistensi dan keberadaan organisasi, termasuk DPP Partai Golkar mempunyai sistem kaderisasinya tersendiri untuk mempertahankan keberadaan partai, meregenerasi kadernya agar tetap bertahan seiring waktu, tetapi kaderisasi internal yang dijalankan DPP Partai Golkar tidak dijalankan dengan baik, karena terjadi pragmatisme yang membuat partai hanya memandang kader yang dinilai menguntungkan partai untuk menjadi bagian berpengaruh di Partai Golkar. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk memahami Pragmatisme Kaderisasi Internal DPP Partai Golkar era Reformasi. Metode penelitian yang digunakan adalah metode penelitian kualitatif. Instrumen penelitian dengan wawancara dan studi dokumentasi yang dilakukan terhadap sumber-sumber tertentu.
Berdasarkan hasil yang ditemukan dari penelitian di lapangan menjelaskan bahwa pragmatisme yang terjadi di kaderisasi internal DPP Partai Golkar disebabkan oleh banyak faktor yang berkaitan, semenjak sistem Pemilu di Indonesia menggunakan Sistem Proporsional Terbuka, Partai Golkar cenderung pragmatis, yaitu memandang kader-kadernya maupun calon kadernya dari seberapa besar kemungkinan mereka untuk bisa membawa Partai Golkar meraih suara dan pengaruh dari masyarakat. Dalam hal ini mereka yang dipandang secara pragmatis digolongkan sebagai ADP (Aktivis, Darah biru, dan Pengusaha) 3 golongan ini dianggap lebih menguntungkan Partai Golkar dibanding kader lainnya. Hal ini menghambat proses kaderisasi di internal DPP Partai Golkar karena kader yang bukan berasal dari golongan tersebut merasa tidak memiliki kesempatan yang sama dan akhirnya tidak mengeluarkan performa terbaik mereka di Partai Golkar. Faktor lain yang menjadi penyebab pragmatisme ini adanya celah-celah di Peraturan Organisasi maupun di AD/ART partai yang menguatkan pragmatisme, serta tidak adanya aturan yang tegas dalam kaderisasi
Oleh karena itu pragmatisme kaderisasi yang terjadi di internal DPP Partai Golkar disebabkan karena faktor yang berkaitan antara sistem Pemilu yang dijalankan dengan kondisi aturan partai yang mempunyai celah-celah yang memungkinkan terjadinya pragmatisme itu sendiri.

Kata Kunci : Partai Politik, Kaderisasi, Rekrutmen, Pragmatisme

Actions (login required)

View Item