Radeza, Bintang and Ardhianto, Pipin and Utami, Sulistiyati Bayu and Bahrudin, Bahrudin (2022) FAKTOR RISIKO FIBRILASI ATRIUM PERIOPERATIF PADA PASIEN PASCA OPERASI BEDAH PINTAS ARTERI KORONER. Undergraduate thesis, Universitas Diponegoro.
Text (COVER)
BINTANG RADEZA PUTRA-22010119120026-KTI-COVER.pdf Download (161kB) |
|
Text (BAB 1)
BINTANG RADEZA PUTRA-22010119120026-KTI-BAB 1.pdf Download (80kB) |
|
Text (BAB 2)
BINTANG RADEZA PUTRA-22010119120026-KTI-BAB 2.pdf Restricted to Registered users only Download (360kB) | Request a copy |
|
Text (BAB 3)
BINTANG RADEZA PUTRA-22010119120026-KTI-BAB 3.pdf Restricted to Registered users only Download (192kB) | Request a copy |
|
Text (BAB 4)
BINTANG RADEZA PUTRA-22010119120026-KTI-BAB 4.pdf Restricted to Registered users only Download (180kB) | Request a copy |
|
Text (BAB 5)
BINTANG RADEZA PUTRA-22010119120026-KTI-BAB 5.pdf Restricted to Registered users only Download (149kB) | Request a copy |
|
Text (BAB 6)
BINTANG RADEZA PUTRA-22010119120026-KTI-BAB 6.pdf Restricted to Registered users only Download (57kB) | Request a copy |
|
Text (DAPUS-LAMPIRAN)
BINTANG RADEZA PUTRA-22010119120026-KTI-DAPUS-LAMPIRAN.pdf Restricted to Registered users only Download (1MB) | Request a copy |
Abstract
Latar Belakang: Fibrilasi Atrium Perioperatif (FAPO) adalah aritmia yang paling sering terjadi pada periode perioperatif operasi bedah jantung. Faktor risiko FAPO masih belum jelas dan belum diteliti lebih lanjut di Indonesia. Oleh karena itu, dilakukan penelitian ini untuk menganalisis faktor risiko kejadian FAPO pasca operasi Bedah Pintas Arteri Koroner (BPAK).
Tujuan: Menganalisis beberapa faktor risiko terjadinya FAPO pada pasien pasca operasi BPAK.
Metode: Penelitian ini berdesain case control, dengan sampel penelitian yaitu pasien FAPO dan pasien non-FAPO pasca operasi BPAK periode Januari 2020 -Juni 2022 di RSUP Dr.Kariadi Semarang. Data yang diambil adalah usia, jenis kelamin, berat badan, tinggi badan, LVEF dan kreatinin sebelum operasi, riwayat diabetes melitus (DM), riwayat penyakit paru obstruktif kronis (PPOK), durasi aortic cross clamp (AOX), dan durasi cardiopulmonary bypass (CPB) yang didapatkan dari catatan medik pasien. Data kategorik diolah menggunakan uji chi square dan uji fisher. Data numerik diolah menggunakan uji T tak berpasangan. Analisis multivariat menggunakan regresi logistik.
Hasil: Didapatkan sampel penelitian sebanyak 50 pasien FAPO dan 50 pasien non�FAPO (n=100). Terdapat perbedaan jenis kelamin bermakna antara pasien FAPO dan non-FAPO, p=0,037 (OR 3,917; IK 95%, 1,01-15,22). Pasien berjenis kelamin laki-laki lebih banyak mengalami FAPO dibandingkan perempuan. Terdapat perbedaan durasi AOX bermakna antara FAPO dan non-FAPO, p=0,029 (OR 3,632; IK 95%, 1,08-12,18). Pasien FAPO memiliki durasi AOX lebih lama. Terdapat perbedaan durasi CPB bermakna antara FAPO dan non-FAPO, p=0,009(OR 3,299; IK 95%, 1,32-8,23). Pasien FAPO memiliki durasi CPB lebih lama. Durasi CPB merupakan prediktor independen dari FAPO (p=0,018; OR 3,077; IK 95%, 1,21-7,8). Tidak terdapat hubungan bermakna antara FAPO dengan variabel lainnya.
Kesimpulan: Pasien berjenis kelamin laki-laki, dengan durasi aortic cross clamp dan cardiopulmonary bypass yang lebih lama, meningkatkan risiko kejadian FAPO pasca operasi BPAK.
Kata Kunci: Fibrilasi Atrium Perioperatif, Bedah Pintas Arteri Koroner
Item Type: | Thesis (Undergraduate) |
---|---|
Uncontrolled Keywords: | Fibrilasi Atrium Perioperatif, Bedah Pintas Arteri Koroner |
Subjects: | Medicine |
Divisions: | Faculty of Medicine > Department of Medicine |
Depositing User: | Upload Mandiri FK |
Date Deposited: | 08 Dec 2022 04:25 |
Last Modified: | 08 Dec 2022 04:25 |
URI: | https://eprints2.undip.ac.id/id/eprint/9967 |
Actions (login required)
View Item |