Putra, Riski Yanuardi and Santoso, Budi and Rozah, Umi (2018) PERLINDUNGAN HUKUM PEMILIK KARYA CIPTA LUKISAN TERHADAP PEMALSUAN LUKISAN DITINJAU MENURUT UNDANG- UNDANG NOMOR 28 TAHUN 2014 TENTANG HAK CIPTA_018 DG 2018. Undergraduate thesis, Universitas Diponegoro.

	Text Abstrak.pdf Download (239kB)
	Text Suplemen.pdf Download (287kB)
	Text Bab1.pdf Restricted to Repository staff only Download (257kB)
	Text Bab2.pdf Restricted to Repository staff only Download (339kB)
	Text Bab3.pdf Restricted to Repository staff only Download (196kB)
	Text Bab4.pdf Restricted to Repository staff only Download (358kB)
	Text Bab5.pdf Restricted to Repository staff only Download (196kB)
	Text Dapus.pdf Download (196kB)

Abstract

Perkembangan kehidupan di bidang perekonomian dan teknologi pada saat ini terbilang sangat cepat, sehingga membuat manusia berpikir inovatif untuk menghasilkan suatu karya cipta dari kerja keras. Hasil karya mereka yang sangat memerlukan perlindungan hukum untuk melindungi karya-karya cipta yang telah dibuatnya. Pemberian perlindungan yang semakin efektif terhadap HAKI (Hak Atas Kekayaan Intelektual) khususnya di bidang hak cipta yang di dalamnya terkandung hak-hak eksploitasi dan hak-hak moral perlu lebih di tingkatkan. Skripsi yang berjudul “Perlindungan Hukum Pemilik Karya Cipta Lukisan Terhadap Pemalsuan Lukisan Ditinjau Menurut Undang-Undang Nomor 28 Tahun 2014 Tentang Hak Cipta” ini bertujuan untuk mengetahui seberapa jauh Undang-Undang Nomor 28 Tahun 2014 dalam memberi perlindungan hukum bagi seorang pemilik karya cipta dan karya cipta itu sendiri.
Metode pendekatan yang dipergunakan oleh dalam penulisan hukum ini adalah yuridis normatif. Dimana pendekatan yuridis adalah pendekatan yang mengacu pada hukum dan peraturan perundang-undangan yang berlaku, sedangkan pendekatan normatif adalah pendekatan yang dilakukan terhadap asas-asas hukum serta studi kasus yang dengan kata lain sering disebut sebagai penelitian hukum kepustakaan.Hasil dari penelitian dan penulisan hukum ini menunjukkan bahwa walaupun Pencipta atau Pemegang Hak cipta berhak langsung mendapatkan hak cipta secara otomatis ketika hasil kesasteraan, keilmuan, kesenian atau kerajinan dibentuk dan diumumkan untuk pertama kalinya sehingga berhak memberikan ijin atau melarang pihak lain untuk mengumumkan, memperbanyak ataupun menggunakan ciptaannya untuk kepentingan komersial sesuai dengan Pasal 16 ayat 2 (dua) dan Pasal 80 dan 81 Undang-Undang No 28 tahun 2014 Tentang Hak Cipta, akan tetapi Pencipta atau Pemegang Hak cipta juga harus melakukan pendaftaran ciptaan di Ditjen HAKI untuk memperoleh surat pendaftaran cipta yang dapat dijadikan sebagai alat bukti awal di pengadilan apabila timbul sengketa di kemudian hari terhadap ciptaan tersebut.
Kata Kunci : Perlindungan Hukum, Hak Atas Kekayaan Intelektual, Hak Cipta, Karya Cipta Seni Lukis

Actions (login required)

View Item