Search for collections on Undip Repository

PERBEDAAN GAMBARAN HISTOPATOLOGI GINJAL TIKUS WISTAR AKIBAT PEMBERIAN PIRETROID DOSIS BERTINGKAT

ALMAYANG, DIAZ and Saebani, Saebani and Dhanardhono, Tuntas (2020) PERBEDAAN GAMBARAN HISTOPATOLOGI GINJAL TIKUS WISTAR AKIBAT PEMBERIAN PIRETROID DOSIS BERTINGKAT. Undergraduate thesis, Universitas Diponegoro.

[img] Text (COVER)
Diaz Almayang_KTI_COVER.pdf

Download (250kB)
[img] Text (BAB I)
Diaz Almayang_KTI_BAB I.pdf

Download (51kB)
[img] Text (BAB II-BAB VI)
Diaz Almayang_KTI_BAB II-BAB VI.pdf
Restricted to Registered users only

Download (715kB) | Request a copy
[img] Text (DAPUS-LAMPIRAN)
Diaz Almayang_KTI_DAPUS-LAMPIRAN.pdf
Restricted to Registered users only

Download (923kB) | Request a copy

Abstract

Latar belakang: Kasus keracunan pestisida piretroid di negara maju dan berkembang memiliki angka insidensi yang tinggi setiap tahunnya. Salah satu zat aktif dalam piretroid yang banyak digunakan adalah sipermetrin. Efek intoksikasi sipermetrin pada ginjal terutama di manusia sangat sedikit dipelajari. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perbedaan gambaran histopatologi ginjal pada tikus Wistar. Metode: Penelitian eksperimental Post test only control group design melibatkan 24 ekor tikus Wistar jantan yang dibagi secara acak menjadi 4 kelompok, yaitu kontrol (tidak diberi sipermetrin), perlakuan 125 mg/kgBB, 250 mg/kgBB, dan 500 mg/kgBB. Sipermetrin diberikan secara peroral selama 14 hari. Setelah tikus diterminasi, dilakukan deparafinisasi dan pewarnaan HE. Cedera tubulus diperiksa dengan pembesaran 400x mikroskop cahaya dan difokuskan pada penutupan lumen tubulus dan hyaline cast di dalam lumen. Hasil: Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa rerata kerusakan histopatologi ginjal semakin meningkat dari kontrol sampai perlakuan 500 mg/kgBB. Analisis statistik dengan One way ANOVA didapatkan perbedaan bermakna (p<0,001), dilanjutkan uji Post hoc games Howell didapatkan perbedaan bermakna antara kontrol dengan perlakuan 250 dan 500 mg/kgBB, dan antara perlakuan 125 mg/kgBB dengan perlakuan 250 dan 500 mg/kgBB. Terdapat perbedaan tidak bermakna antara kelompok kontrol dengan perlakuan 125 mg/kgBB dan perlakuan 250 mg/kgBB dengan perlakuan 500 mg/kgBB. Kesimpulan: Terdapat perbedaan yang bermakna gambaran histopatologi ginjal akibat paparan piretroid jenis sipermetrin dalam dosis bertingkat. Gambaran kerusakan ginjal dapat berupa cedera pada tubulus yang meliputi: degenerasi albuminosa disertai penyempitan lumen tubulus dan hyaline cast. Rerata tingkat cedera tubulus akan bertambah berat seiring peningkatan dosis piretroid.
Kata kunci: sipermetrin; kerusakan ginjal; piretroid

Item Type: Thesis (Undergraduate)
Uncontrolled Keywords: sipermetrin; kerusakan ginjal; piretroid
Subjects: Medicine
Divisions: Faculty of Medicine > Department of Medicine
Depositing User: heni lutfiatun
Date Deposited: 28 Nov 2022 07:14
Last Modified: 28 Nov 2022 07:14
URI: https://eprints2.undip.ac.id/id/eprint/9858

Actions (login required)

View Item View Item