ARIAWAN, Andrian Mayka and Windarta, Jaka and Dwiatmoko, Sujarwanto (2022) STUDI EVALUASI PEMANFAATAN PLTS ATAP SISTEM ON GRID DI GEDUNG KANTOR PEMERINTAH (STUDI KASUS DI KANTOR DINAS ESDM, BAPPEDA, DAN SEKRETARIAT DPRD PROVINSI JAWA TENGAH). Masters thesis, School of Postgraduate Studies.

	Text 1. COVER.pdf Download (585kB)
	Text 2. BAB I.pdf Download (261kB)
	Text 3. BAB II.pdf Download (1MB)
	Text 4. BAB III.pdf Restricted to Repository staff only Download (828kB)
	Text 5. BAB IV.pdf Restricted to Repository staff only Download (2MB)
	Text 6. BAB V.pdf Download (193kB)
	Text 7. DAFTAR PUSTAKA.pdf Download (257kB)
	Text 8. LAMPIRAN.pdf Restricted to Repository staff only Download (4MB)

Abstract

Kebutuhan energi dunia terus meningkat dan sebagian besar dipasok dari bahan bakar fosil. Tingginya pemanfaatan energi fosil memicu perubahan iklim dunia yang menyebabkan banyak masalah lingkungan sehingga berdampak pada kesehatan manusia. Dalam rangka menyikapi fenomena tersebut, pemerintah Indonesia berkomitmen menurunkan emisi gas rumah kaca (GRK) sebesar 29% pada tahun 2030 melalui peningkatan rasio penggunaan energi baru dan terbarukan (EBT) paling sedikit mencapai 23% pada tahun 2025. Salah satu kebijakan yang diterapkan oleh pemerintah adalah kewajiban pemanfaatan energi surya minimal sebesar 30% dari total luas atap bangunan pemerintah. Provinsi Jawa Tengah menjadi salah satu daerah yang telah melaksanakan kebijakan tersebut berupa pembangunan 3 (tiga) unit PLTS atap sistem on grid di gedung kantor pemerintahannya, yaitu: Dinas ESDM pada tahun 2017 dengan kapasitas sebesar 35 kWp, Bappeda pada tahun 2018 dengan kapasitas sebesar 30 kWp, dan Sekretariat DPRD pada tahun 2019 dengan kapasitas sebesar 30 kWp. Untuk mengetahui tingkat keberhasilan dari pelaksanaan kebijakan tersebut perlu adanya suatu evaluasi. Dalam penelitian ini dilakukan evaluasi meliputi aspek kontribusi, teknis, lingkungan, sosial, dan ekonomi, serta memberikan rekomendasi upaya perbaikan dalam pelaksanaan kebijakan pengembangan pemanfaatan PLTS atap sistem on grid di gedung kantor pemerintah pada masa yang akan datang. Evaluasi dilakukan dengan studi kasus pada 3 (tiga) gedung kantor pemerintah Provinsi Jawa Tengah (ESDM, Bappeda, dan Sekretariat DPRD) melalui analisis kontribusi energi listrik yang dihasilkan, performa sistem PLTS atap, penurunan emisi GRK, dampak terhadap kesehatan manusia, dan kelayakan investasi. Hasil evaluasi menunjukkan bahwa pengembangan pemanfaatan PLTS atap sistem on grid di gedung kantor pemerintah dapat dilanjutkan karena memberikan dampak benefit yang baik dengan beberapa perbaikan terutama pada aspek konstribusi dan ekomoni. Agar dapat berjalan sesuai dengan harapan, perlu adanya komitmen untuk memaksimalkan seluruh potensi luas atap yang tersedia serta mendorong terciptanya biaya energi surya yang murah.
Kata Kunci: evaluasi, PLTS atap, on grid, gedung pemerintah, kontribusi, teknis, lingkungan, sosial, ekonomi

The world's energy needs continue to increase, most of which fossil fuels supply. The high utilization of fossil energy triggers global climate change, which causes many environmental problems that impact human health. In response to this phenomenon, the Indonesian government is committed to reducing greenhouse gas emissions (GHG) by 29% by 2030 by increasing the new and renewable energy use (EBT) ratio to at least 23% by 2025. One of the policies implemented by the government is the obligation to use solar energy for at least 30% of the total rooftop area of government buildings. Central Java Province is one of the regions that has implemented the policy in the form of the construction of 3 (three) units of rooftop PV systems on grid in government office buildings, namely: ESDM Office in 2017 with a capacity of 35 kWp, Bappeda in 2018 with a capacity of 30 kWp, and the DPRD Secretariat in 2019 with a capacity of 30 kWp. To determine the level of success of the implementation of the policy, an evaluation is needed. In this study, an evaluation was carried out covering aspects of contribution, technical, environmental, social, and economic, as well as providing recommendations for improvement efforts in the implementation of policies for developing rooftop PV systems on grid in government office buildings in the future. The evaluation was carried out using case studies in 3 (three) Central Java provincial government office buildings (ESDM, Bappeda, and DPRD Secretariat) through an analysis of the contribution of electrical energy generated, the performance of the rooftop PV systems on grid, GHG emission reduction, impacts on human health, and investment feasibility. The results of the evaluation show that the development of the rooftop PV systems on grid in government office buildings can be continued because it has a beneficial impact with several improvements, especially in the contribution and economic aspects. In order to run as expected, there needs to be a commitment to maximize the real potential of the available rooftop area and encourage the creation of low-cost solar energy.
Keywords: evaluation, rooftop PV, on grid, government building, contribution, technical, environmental, social, economic

Actions (login required)

View Item