Utami, Bening Shabilla and Rahardjo, Turnomo and Rakhmad, Wiwid Noor (2021) Identitas Agama dan Toleransi dalam Interaksi Sosial (Studi Kasus Dalam Menyuarakan Pembangunan Rumah Ibadah di Garut) /75/KOM/2021. Undergraduate thesis, Faculty of Social and Political Science.

	Text COVER.pdf - Published Version Download (262kB)
	Text BAB 1 .pdf - Published Version Download (377kB)
	Text BAB II.pdf - Published Version Download (269kB)
	Text BAB III.pdf - Published Version Restricted to Repository staff only Download (163kB)
	Text BAB IV.pdf - Published Version Restricted to Repository staff only Download (145kB)
	Text BAB V.pdf - Published Version Restricted to Repository staff only Download (23kB)
	Text DAFTAR PUSTAKA.pdf - Published Version Download (28kB)
	Text LAMPIRAN.pdf - Published Version Download (430kB)

Abstract

Sentimen keagamaan kerap terjadi di beberapa wilayah di Indonesia, dan terus mengalami
peningkatan, dimana masih banyak ditemui kasus-kasus intoleransi agama. Salah satunya kasus
penolakan pembangungan rumah ibadah bagi umat Kristen di desa Dayeuhmanggung. Agama
Kristen sebagai agama yang lebih kecil pemeluknya di desa Dayeuhmanggung hidup
berdampingan dengan agama Islam dengan pemeluknya yang lebih besar. Identitas yang
masing-masing agama dalami toleransi yang terjalin tidak selalu berjalan dengan baik akibat
kurangnya pengetahuan dan ketidakpahaman akan budaya satu sama lain. Penelitian ini
bertujuan untuk mengetahui bagaimana jalinan interaksi masyarakat agama Islam dan Kristen
dalam aktivitas personal dan sosial di desa Daya Manggung, Kecamatan Cilawu, Kabupaten
Garut. Teori yang digunakan ialah Teori ko-kultur dan Teori identitas budaya. Penelitian ini
merupakan penelitian deskriptif dengan pendekatan Studi Kasus untuk melihat kasus secara
mendalam dan menelaah pengalaman informan terkait suatu fenomena yang dialami dengan
fokus utama interaksi komunikasi. Dalam penelitian ini menggunakan teknik wawancara
mendalam (indepht interview) kepada 3 penganut agama Islam dan 3 penganut agama Kristen.
Hasil temuan penelitian ini mengungkapkan bahwa Masyarakat desa Dayeuhmanggung sudah
mampu menyadari adanya perbedaan agama. Pemahaman masyarakat terhadap kerukunan
antar umat beragama di Desa Dayeuhmanggung masih dikategorikan belum cukup baik
disebabkan karena adanya ketidaksepahaman mengenai pembangunan gereja. Meskipun pada
kenyataannya masih sedang akan menjadi sebuah bukti bahwa ada usaha masyarakat yang
selalu menjaga kerukunan antar umat beragama. Informan penganut agama islam Terkait
dengan kasus penolakan pembangunan gereja di desa Dayeuhmanggung sendiri mereka merasa
bahwa toleransi yang terjalin sehari-hari cukup baik. Namun terkait dengan pembangunan
gereja yang akan dibangun pada saat itu menurut mereka bukanlah hal yang mudah diterima
oleh warga sekita dikarenakan mayoritas masyrarakat yang ada di desa tersebut memeluk
agama islam. Informan pemeluk agama Kristen mengatakan dilihat dari kasus yang telah terjadi
beberapa waktu yang lalu.merasa bahwa toleransi di daerah tersebut bisa lebih diperhatikan.
dengan tidak adanya tempat ibadah gereja membuat mereka merasas kesulitan untuk beribadah
dengan mudah. Adanya ketakutan yang didasari oleh kekhawatiran kelompok agama mayoritas
yaitu islam atas kejadian yang telah terjadi sebelumnya seperti terdapat kasus yang ada di
wilayah lain dimana terdapat wilayah yang mayoritas islam terus dibangun gereja membuat
warga yang lain menjadi berpindah agama menjadi alasan penolakan itu dilakukan oleh warga.
Kata kunci : Identitas Agama, Toleransi, Interkasi Sosial, Umat Islam dan Kristen,
Desa Dayeuhmanggung

Actions (login required)

View Item