Joviandi, Felix and Novriansyah, Robin and Karlowee, Vega (2022) PENGARUH PEMBERIAN HIDROKSIAPATIT CANGKANG KERANG HIJAU TERHADAP GAMBARAN HISTOPATOLOGI BONE HEALING : Studi Pada Defek Tulang Femur Kelinci. Undergraduate thesis, Universitas Diponegoro.

	Text (COVER) FELIX JOVIANDI-22010119130087-KTI-COVER.pdf Download (456kB)
	Text (BAB 1) FELIX JOVIANDI-22010119130087-KTI-BAB 1.pdf Download (147kB)
	Text (BAB 2) FELIX JOVIANDI-22010119130087-KTI-BAB 2.pdf Restricted to Registered users only Download (645kB) | Request a copy
	Text (BAB 3) FELIX JOVIANDI-22010119130087-KTI-BAB 3.pdf Restricted to Registered users only Download (275kB) | Request a copy
	Text (BAB 4) FELIX JOVIANDI-22010119130087-KTI-BAB 4.pdf Restricted to Registered users only Download (361kB) | Request a copy
	Text (BAB 5) FELIX JOVIANDI-22010119130087-KTI-BAB 5.pdf Restricted to Registered users only Download (95kB) | Request a copy
	Text (BAB 6) FELIX JOVIANDI-22010119130087-KTI-BAB 6.pdf Restricted to Registered users only Download (85kB) | Request a copy
	Text (DAPUS-LAMPIRAN) FELIX JOVIANDI-22010119130087-KTI-DAPUS-LAMPIRAN.pdf Restricted to Registered users only Download (2MB) | Request a copy

Abstract

Pendahuluan: Terapi defek tulang menggunakan material pengganti yang ditransplantasi pada defek tulang disebut bone grafting. Biomaterial yang sering digunakan adalah Hidroksiapatit (HA). Pembuatan HA (bovine) tidak mudah dan memerlukan biaya yang tinggi dan Indonesia masih bergantung impor dari Jepang dan Korea. HA dari cangkang kerang hijau berhasil diproduksi teknik mesin UNDIP dengan kemurnian lebih tinggi daripada HA bovine komersil. Tujuan: Mengidentifikasi dan menganalisis pengaruh hidroksiapatit cangkang kerang hijau terhadap gambaran histopatologi bone healing pada defek tulang Femur kelinci. Metode: Penelitian true experimental, dengan post-test only control group design. Subjek penelitian adalah 36 ekor kelinci jantan New Zealand (Oryctolagus cuniculus) dibagi 3 kelompok yaitu, Kontrol Negatif (n=12) (tanpa implan), Kontrol Positif (n=12) (implan HA Bovine), dan Perlakuan (n=12) (HA Cangkang Kerang Hijau) kemudian dibagi 3 kelompok waktu (n=4) yaitu 2, 4, dan 6 minggu observasi setelah implantasi. Gambaran histopatologi berupa luas area jaringan tulang baru (immature) didapatkan dengan menggunakan mikroskop dan aplikasi Cell-Sense dan gambaran histopatologi berupa total skor menggunakan skoring Oryan. Hasil: Uji statistik menunjukan hasil signifikan pada skor Oryan minggu ke—6, ke—4, ke—2 dan pada tiap kelompok tindakan antar minggunya. Luas area menunjukan perbedaan yang signifikan antar kelompok perlakuan dan kontrol negatif pada minggu yang sama. Kesimpulan: Implan hidroksiapatit cangkang kerang hijau memiliki potensi sebagai alternative implan selain hidroksiapatit bovine
Kata Kunci: Biomaterial, Hidroksiapatit, Cangkang Kerang Hijau, Bovine, Bone grafting.

Actions (login required)

View Item