Raharjo, Maria Carizza Pandora (2022) HUBUNGAN VARIASI ORIENTASI DAN KETINGGIAN BANGUNAN BERTINGKAT TERHADAP SUHU DALAM RUANG. Masters thesis, UNIVERSITAS DIPONEGORO.

	Text hal awal maria cariza.pdf Download (152kB)
	Text Bab I Maria C.pdf - Submitted Version Restricted to Repository staff only Download (72kB)
	Text Bab II Maria C.pdf - Submitted Version Restricted to Repository staff only Download (139kB)
	Text Bab III Maria C.pdf - Submitted Version Restricted to Repository staff only Download (382kB)

Abstract

High rise buildings today tend to use a mechanical approach, namely an artificial conditioning system (AC). Passive design is needed so that the building is wiser in carrying out its operational activities. In the passive design concept, the architect must look at several factors including façade material, orientation, openings, and building height. This study aims to determine in indoor temperature (∆T) in rooms with different heights and orientations, evaluate wether the façade design of the research object plays a role in reducing heat entering the room, determining low cost façade design solutions to reduce heat entering the building. The independent variables are the orientation dan height of the building while the dependent variable is temperature in the room while the control variable is the light intensity. The research location is the Grand Edge Hotel which is located in the city of Semarang. Measurements were made in different orientation and on different floors. The data analysis technique uses
Psycometric chart dan SPSS software. The result will be compared between 2 measurement times namely December 22, 2021 and March 21, 2022. The result of the analysis is that temperature in the room at same orientation increases with increasing altitude. The indoor temperature at different orientations got the highest values in West on December 22, 2021 and at Northeast on March 21, 2022. The design solution given to the building management is the addition of architectural elements in the form of sun visor fins in the form of horizontal at angle of 30 and 60.
Bangunan bertingkat sekarang ini cenderung menggunakkan pendekatan
mekanis yaitu sistem pengkondisian buatan (AC). Rancangan pasif diperlukan agar bangunan lebih bijaksana dalam melakukan kegiatan operasionalnya. Dalam konsep rancangan pasif arsitek harus melihat beberapa faktor diantara lain material fasad, orientasi, bukaan, dan ketinggian bangunan. Penelitian ini bertujuan menentukan selisih suhu dalam ruang (∆T) pada ruang yang berbeda ketinggian dan orientasi, mengevaluasi apakah desain fasad pada obyek penelitian berperan dalam upaya mengurangi panas yang masuk ke dalam ruang, menentukan solusi desain fasad yang rendah biaya untuk mengurangi panas yang masuk ke dalam bangunan. Variabel bebas pada penelitian ini adalah orientasi dan ketinggian bangunan sedangkan variabel terikat adalah suhu dalam ruang dan variabel kontrol adalah intensitas cahaya. Lokasi penelitian adalah Hotel Grand Edge yang terletak di Kota Semarang. Teknik analisis data menggunakkan software Psycometric Chart dan SPSS dan hasilnya akan dibandingkan antara 2 waktu pengukuran yaitu tanggal 22 Desember 2021
dan 21 Maret 2022. Hasil analisis tersebut adalah suhu dalam ruang pada orientasi yang sama semakin tinggi dengan naiknya ketinggian. Suhu dalam
ruang pada orientasi yang berbeda didapatkan nilai maksimum pada orientasi Barat (270) pada 22 Desember 2021 dan pada orientasi Timur Laut (30) pada 21 Maret 2022. Solusi desain yang diberikan kepada pengelola obyek penelitian adalah penambahan elemen arsitektur berupa sirip pelindung matahari berbentuk horisontal dengan sudut 30 dan 60.

Actions (login required)

View Item