SYAHAB, SYAHHARBANU and Hardiman, Gagoek and Sukawi, Sukawi (2022) APARTEMEN LANSIA DENGAN PENDEKATAN BIOPHILIC DESIGN DI KOTA SEMARANG. Undergraduate thesis, Undip.

	Text cover.pdf - Submitted Version Download (87kB)
	Text lembar pengasahan.pdf - Submitted Version Download (213kB)
	Text abstrak.pdf - Submitted Version Download (116kB)
	Text Syahharbanu Syahab_21020118140082_BAB 1.pdf - Submitted Version Restricted to Repository staff only Download (165kB)
	Text Syahharbanu Syahab_21020118140082_BAB 2.pdf - Submitted Version Restricted to Repository staff only Download (1MB)
	Text Syahharbanu Syahab_21020118140082_BAB 3.pdf - Submitted Version Restricted to Repository staff only Download (469kB)

Abstract

ABSTRAK Pertumbuhan lansia di Indonesia dalam 50 tahun terakhir mengalami lonjakan dua kali lipat. Pada tahun 2021, Indonesia bisa dikatakan sebagai negara yang memasuki kategori era penduduk menua dikarenakan persentase lansia mencapai 10,82 persen atau 29,3 juta penduduk. Pertumbuhan lansia yang pesat merupakan efek transisi demografi yang beriringan dengan peningkatan angka harapan hidup, penurunan angka kelahiran, dan penurunan angka kematian. Kota Semarang, sebagai ibu kota Provinsi Jawa Tengah termasuk salah satu kota yang memasuki kategori era penduduk menua dikarenakan persentase lansia mencapai 9,29 persen atau sekitar 170 ribu jiwa. Sebanyak 39,75 persen lansia di Semarang masih berkedudukan sebagai kepala rumah tangga. Hal ini bisa dikatakan bahwa lansia di Semarang masih berperan besar dalam rumah tangga dan merupakan lansia potensial. Angka kesakitan lansia di Semarang juga tergolong cukup baik yaitu 13,89 persen. Namun terdapat permasalahan mengenai kebutuhan tempat tinggal lansia bagi penduduk urban. Deformasi hubungan sosial, budaya, dan ekonomi masyarakat urban sangat berpengaruh terhadap gaya hidup dan hubungan kekeluargaan. Dari pola keluarga luas (extended family) menjadi keluarga inti (nuclear family). Pada kondisi urban, dibutuhkan tempat tinggal untuk mewadahi kebutuhan tersebut sehingga muncul solusi menjadikan senior living untuk lansia potensial. Di Indonesia sendiri senior living belum banyak dikembangkan. Saat ini fasilitas hunian dan perawatan yang mungkin sudah dikenal kebanyakan masyarakat adalah institusi Panti Jompo/Panti Wredha. Kota Semarang masih minim sarana prasarana yang mewadahi dan mendukung lansia. Kegiatan sosial, perawatan, terapi, dan pemberdayaan lansia juga tidak di desain dengan penyesuaian perilaku dan kebutuhan lansia. Setelah meninjau berbagai isu mengenai lansia di Semarang, maka dibutuhkan fasilitas hunian untuk lansia di Kota Semarang yang memiliki sarana dan prasarana yang sesuai dengan kebutuhan serta mampu mengakomodasi seluruh aktivitas lansia serta memberikan rasa nyaman dan aman baik dari segi sosial, fisik, dan psikologis. Mengingat kondisi lahan yang tersedia di Kota Semarang sangat sedikit dan mahal, hunian lansia berupa landed housing bukanlah solusi yang tepat. Fasilitas hunian vertikal atau Senior Living seperti apartemen untuk lansia merupakan solusi yang tepat bagi para lansia di Kota Semarang. Kata Kunci: lansia; senior living; apartemen; semarang dst.

Actions (login required)

View Item