Meilasari, Fera (2022) NOISE BARRIER PENGENDALI KEBISINGAN PERMUKIMAN REL KERETA API JPL 05 JL. KALIGAWE SEMARANG. Undergraduate thesis, Universitas Diponegoro.

Text COVER+LEMPENG+ABSTRAK.pdf Download (239kB)

Abstract

ABSTRAK
Kebisingan adalah bunyi yang tidak diinginkan dalam waktu tertentu, dan bersumber dari berbagai macam sumber. Data Laboratorium Pusarpedal dan KLH Republik Indonesia menyatakan kebisingan permukiman rel kereta api di
Yogyakarta, Surabaya, Semarang, dan Bandung tercatat melampaui baku mutu. Kelurahan Tambakrejo, Kecamatan Gayamsari, Semarang kawasan JPL 05 Jl. Kaligawe, Semarang merupakan permukiman rel kereta api yang berjarak dekat
dengan rel kereta api. Studi perancangan ini bertujuan untuk mengetahui tingkat kebisingan di permukiman tersebut, serta merancang barrier/tembok penghalang sesuai kebutuhan sebagai upaya pengendalian kebisingan kereta api. Hasil sampling
menunjukkan tingkat kebisingan di permukiman tersebut diperoleh sebesar 91,8 dB pada jarak 2,5 m; 89,5 dB pada jarak 5 m; 85,2 dB pada jarak 10 m dan 81,5 dB pada jarak 15 m. Berdasarkan NIOSH REL, tingkat kebisingan maksimum yang
masih dibolehkan adalah sebesar 85,57 dB selama 421 menit atau 7,02 jam paparan. Maka dirancang barrier untuk mereduksi tingkat kebisingan pada jarak 2,5 m hingga 5 m. Rancangan barrier terpilih adalah barrier berjarak 1,5 m dari sumber kebisingan, berjarak 3,5 m dengan penerima, tinggi barrier 4 m, tebal barrier 17
cm, terbuat dari batu bata dan balok akrilik lebar 17 cm dengan ketebalan akrilik 3 mm. Barrier memiliki nilai atenuasi dan IL sebesar 7,77 dB. Setelah pemasangan barrier, tingkat kebisingan di permukiman tersebut menjadi 84,03 dB pada jarak
2,5 m; 81,73 dB pada jarak 5 m; 85,2 dB pada jarak 10 m dan 81,5 dB pada jarak 15 m. Anggaran biaya perancangan diperkirakan sebesar Rp 1.402.161.250,00.
Kata kunci: Kebisingan, Permukiman Rel Kereta Api, Pengendalian Kebisingan, Barrier

Actions (login required)

View Item