Search for collections on Undip Repository

HUBUNGAN KADAR LEPTIN DENGAN DERAJAT KEPARAHAN OBSTRUCTIVE SLEEP APNEA (OSA)

CYLVIA, ANDYNA and SURYAWATI, HERLINA and KUSTIOWATI, ENDANG (2022) HUBUNGAN KADAR LEPTIN DENGAN DERAJAT KEPARAHAN OBSTRUCTIVE SLEEP APNEA (OSA). Masters thesis, Universitas Diponegoro.

[img] Text (COVER)
ANDYNA CYLVIA-22041318310007-TESIS-COVER.docx

Download (103kB)
[img] Text (BAB I)
ANDYNA CYLVIA-22041318310007-TESIS-BAB I.docx

Download (30kB)
[img] Text (BAB II)
ANDYNA CYLVIA-22041318310007-TESIS-BAB II.docx
Restricted to Registered users only

Download (3MB) | Request a copy
[img] Text (BAB III)
ANDYNA CYLVIA-22041318310007-TESIS-BAB III.docx
Restricted to Registered users only

Download (56kB) | Request a copy
[img] Text (BAB IV)
ANDYNA CYLVIA-22041318310007-TESIS-BAB IV.docx
Restricted to Registered users only

Download (49kB) | Request a copy
[img] Text (BAB V)
ANDYNA CYLVIA-22041318310007-TESIS-BAB V.docx
Restricted to Registered users only

Download (16kB) | Request a copy
[img] Text (DAPUS-LAMPIRAN)
ANDYNA CYLVIA-22041318310007-TESIS-DAPUS-LAMPIRAN.docx
Restricted to Registered users only

Download (1MB) | Request a copy

Abstract

Pendahuluan: Obstructive Sleep Apnea (OSA) merupakan gangguan pernapasan saat tidur dengan gejala utama mendengkur namun kebanyakan orang masih menganggap dengkuran atau “ngorok” sebagai tidur lelap biasa. Peningkatan leptin pada pasien OSA telah dilaporkan. Namun hubungan antara OSA dan kadar leptin masih belum jelas karena peran perancu dari obesitas Penelitian ini bertujuan untuk mengevaluasi hubungan antara kadar leptin dengan derajat keparahan OSA.
Metode: Penelitian dengan pendekatan cross sectional. Sejumlah 32 subjek penelitian adalah pasien OSA yang terdiagosis berdasarkan kuesioner STOP BANG, kemudian dilakukan pemeriksaan polisomnografi. Subjek diukur kadar leptin serumnya. Uji demografi dengan uji Chi-Square dan uji Fisher bila syarat uji Chi-Square tidak terpenuhi, sedangkan untuk menganalisis hubungan antara kadar leptin dengan derajat keparahan OSA menggunakan uji contingency coeficient.
Hasil: Usia subjek penelitian yang mengalami OSA paling tinggi pada rentang usia 40-60 tahun sebanyak 18 daripada usia 20-39 tahun sebanyak 14 subyek. Namun tidak didapatkan hubungan bermakna antara usia dengan derajat keparahan OSA (p=1,000). Didapatkan hubungan bermakna antara jenis kelamin dengan derajat keparahan OSA (p=0,015). IMT dan lingkar leher juga didapatkan hubungan bermakna dengan derajat keparahan OSA (p= 0,012 dan p= 0,001). Didapatkan subyek pada kadar leptin yang tinggi sebanyak 15 subyek (57,7%) dengan OSA berat, dan 11 subyek (42,3%) dengan OSA ringan-sedang sedangkan pada kadar leptin yang normal tidak didapatkan OSA berat, hanya terdapat OSA ringan-sedang sebanyak 6 subyek (100%). Dari hasil uji contingency coeficient didapatkan nilai p = 0,011 dan r = 0,411, karena nilai p < 0,05 maka dapat disimpulkan antara leptin terhadap derajat keparahan OSA terdapat hubungan bermakna dengan arah hubungan positif dan kekuatan hubungannya sedang.
Kesimpulan: Terdapat hubungan kekuatan sedang yang bermakna antara kadar leptin dengan derajat keparahan obstructive sleep apnea (OSA).
Kata Kunci: Obstructive Sleep Apnea (OSA), Leptin, IMT

Item Type: Thesis (Masters)
Uncontrolled Keywords: Obstructive Sleep Apnea (OSA), Leptin, IMT
Subjects: Medicine
Divisions: Faculty of Medicine > Master Program of Specialist Medical
Depositing User: Upload Mandiri FK
Date Deposited: 30 Sep 2022 03:28
Last Modified: 30 Sep 2022 03:28
URI: https://eprints2.undip.ac.id/id/eprint/8865

Actions (login required)

View Item View Item