Hanjani, Anissa Antania and Susiatiningsih, Hermini (2021) KONFUSIANISME DALAM HUBUNGAN KOREA UTARA DAN KOREA SELATAN SELAMA PENERAPAN MOONSHINE POLICY /39/HI/2021. Undergraduate thesis, Faculty of Social and Political Science.
Text
Cover.pdf - Published Version Download (367kB) |
|
Text
BAB 1.pdf - Published Version Download (225kB) |
|
Text
BAB 2.pdf - Published Version Download (217kB) |
|
Text
BAB 3.pdf - Published Version Restricted to Repository staff only Download (347kB) |
|
Text
BAB 4.pdf - Published Version Restricted to Repository staff only Download (94kB) |
|
Text
DAFTAR PUSTAKA.pdf - Published Version Download (203kB) |
Abstract
Sunshine Policy merupakan kebijakan lama yang diterapkan di Semenanjung Korea untuk meredakan ketegangan antara Korea Utara dan Selatan. Namun, kebijakan ini akhirnya dinyatakan gagal pada tahun 2009 setelah Korea Utara masih melakukan uji coba nuklir. Ketika Moon Jae-in naik sebagai presiden pada tahun 2017, dia berjanji untuk menghidupkan kembali kebijakan ini dengan sebutan Sunshine Policy 2.0. Sejauh ini kebijakan yang kemudian dinamakan Moonshine Policy ini berhasil diterapkan karena Korea Utara belum lagi melakukan uji coba nuklir. Mengapa Moonshine Policy, meski diturunkan dari Sunshine Policy, lebih berhasil daripada kebijakan pendahulunya?
Tujuan penelitian ini adalah untuk mengungkapkan apa yang membuat Moonshine Policy lebih berhasil daripada Sunshine Policy, meski diambil dari kebijakan yang sama lewat Konfusianisme yang telah lama hidup dalam dua Negara tersebut. Selain itu, penelitian ini juga menjelaskan proses reunifikasi yang tengah terjadi di Semenanjung Korea dengan kebijakan tersebut.
Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa terdapat empat hal yang membuat Moonshine Policy berbeda dibandingkan Sunshine Policy, yakni motif kebijakan, perspektif Lima Hubungan yang digunakan, pelaksanaan, dan dampak yang ditimbulkan. Penelitian ini menunjukkan bahwa Sunshine Policy menggunakan perspektif Lima Hubungan berupa ‘kakak-adik’ dan memaksakan kebijakan ini tetap berjalan meski situasi internasional saat itu tidak mendukung, sehingga kebijakan ini gagal. Sementara Moonshine Policy memperbaiki perspektif yang digunakan, dari ‘kakak dan adik’ menjadi ‘sesama teman’, sehingga kebijakan ini lebih berhasil.
Dari penelitian ini, disarankan Presiden Moon dapat meneruskan kebijakan Moonshine-nya dengan tetap memperhatikan kondisi dan situasi yang terjadi di kawasan Semenanjung Korea, serta negara-negara yang berkepentingan di sana.
Keywords: Sunshine Policy, Moonshine Policy, Lima Hubungan, kakak dan adik, sesama teman
Item Type: | Thesis (Undergraduate) |
---|---|
Subjects: | Social Science and Political Science |
Divisions: | Faculty of Social and Political Sciences > Department of International Relations |
Depositing User: | diana nirwani |
Date Deposited: | 20 Sep 2022 08:16 |
Last Modified: | 20 Sep 2022 08:16 |
URI: | https://eprints2.undip.ac.id/id/eprint/8513 |
Actions (login required)
View Item |