Namira, Vira and Windiani, Reni and Paramasatya, Satwika (2021) #METOO SEBAGAI KATALIS GERAKAN FEMINISME GLOBAL: STUDI KOMPARASI INDONESIA DAN KOREA SELATAN / 28/HI/2021. Undergraduate thesis, Faculty of Social and Political Science.
Text
COVER.pdf - Published Version Download (723kB) |
|
Text
BAB I.pdf - Published Version Download (182kB) |
|
Text
BAB II.pdf - Published Version Download (1MB) |
|
Text
BAB III.pdf - Published Version Restricted to Repository staff only Download (1MB) |
|
Text
BAB IV.pdf - Published Version Restricted to Repository staff only Download (126kB) |
|
Text
DAFTAR PUSTAKA.pdf - Published Version Download (193kB) |
|
Text
LAMPIRAN.pdf - Published Version Download (201kB) |
Abstract
ABSTRAK
Munculnya gerakan global #MeToo merupakan salah satu bukti nyata bahwa gerakan feminisme global berkembang pesat. #MeToo menjadi salah satu gerakan feminisme global yang paling terkenal dan mampu menyebar di seluruh negara Amerika, Eropa, dan Asia. Sebagai gerakan feminisme global, #MeToo mendorong perempuan untuk berani melakukan perlawanan mengenai kekerasan dan pelecehan seksual yang mereka alami. Gerakan #MeToo mampu memberikan dampak katalis yang besar, salah satunya di Korea Selatan dengan keberhasilan mereka untuk mengamendemen Undang-Undang Kesetaraan Pekerjaan dan Dukungan untuk Rekonsiliasi Pekerjaan/Keluarga pada tahun 2018. Dari sekian banyak negara, #MeToo tidak mampu menunjukkan pengaruh dan katalismenya di Indonesia. Maka dari itu, penelitian ini bertujuan membandingkan pengaruh yang dihasilkan gerakan #MeToo di Korea Selatan dan Indonesia. Secara khusus, penelitian ini bertujuan untuk mengetahui faktor-faktor yang menghambat berkembangnya gerakan feminisme di Indonesia, khususnya gerakan #MeToo. Tulisan ini menggunakan metode kualitatif dan mengutamakan sumber primer yang dilakukan dengan wawancara dengan aktor yang berkaitan dengan gerakan feminisme dan studi kepustakaan melalui buku, artikel, dan jurnal yang relevan. Penelitian ini menggunakan sudut pandang feminisme liberal dalam menjelaskan ketidakhadiran advokasi hak perempuan dalam tindakan kekerasan dan pelecehan seksual di Indonesia. Dengan menerapkan pendekatan tersebut, penelitian ini menunjukkan bahwa gagalnya gerakan feminisme global #MeToo di Indonesiadisebabkan oleh kurangnya perhatian yang diberikan oleh pemerintah dan institusi pemberdayaan perempuan dalam menangani fenomena pelanggaran pelecehan dan kekerasan seksual.
Kata kunci: Gerakan #MeToo, Pelecehan dan Kekerasan Seksual, Feminisme, Indonesia, Korea Selatan
Item Type: | Thesis (Undergraduate) |
---|---|
Subjects: | Social Science and Political Science |
Divisions: | Faculty of Social and Political Sciences > Department of International Relations |
Depositing User: | diana nirwani |
Date Deposited: | 20 Sep 2022 06:20 |
Last Modified: | 20 Sep 2022 06:20 |
URI: | https://eprints2.undip.ac.id/id/eprint/8496 |
Actions (login required)
View Item |